PAD Balikpapan Naik Drastis hingga Rp1,3 Triliun, Bukti Kemandirian Fiskal Daerah
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menyampaikan capaian membanggakan terkait Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Balikpapan yang terus menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir.
Rahmad menuturkan, pada tahun 2016 PAD Balikpapan masih berada di angka Rp500 miliar. Dua tahun berselang, tepatnya 2018, jumlah tersebut meningkat menjadi Rp700 miliar. “Setelah saya menjabat sebagai wali kota, PAD yang sebelumnya Rp800 miliar kini berhasil meningkat hingga Rp1,3 triliun,” ujarnya, Senin (1/9/2025).
Menurut Rahmad, kenaikan tersebut menjadi indikator nyata bahwa Balikpapan mampu memperkuat kemandirian fiskal tanpa bergantung penuh pada Dana Bagi Hasil (DBH) maupun dana transfer dari pemerintah pusat.
“Ini adalah berkah sekaligus bukti bahwa ASN dan seluruh perangkat daerah bekerja dengan penuh dedikasi mencari sumber PAD. Balikpapan memang tidak memiliki tambang, minyak, maupun perkebunan sawit, namun kita bisa mencatat salah satu PAD tertinggi di Kalimantan Timur. Hal ini karena adanya inisiatif dan inovasi dari OPD,” jelasnya.
Strategi Peningkatan PAD
Rahmad menjelaskan, pertumbuhan PAD Balikpapan tidak lepas dari sejumlah strategi, di antaranya optimalisasi pajak daerah seperti Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), pajak hotel, restoran, hiburan, hingga retribusi parkir. Selain itu, Pemkot juga melakukan digitalisasi sistem pembayaran pajak dan retribusi untuk meningkatkan efisiensi sekaligus meminimalisir kebocoran pendapatan.
“Kami terus berupaya memperluas basis pajak, memberikan kemudahan pembayaran secara online, serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk taat pajak. Semua langkah ini terbukti efektif menaikkan PAD secara signifikan,” tambahnya.
Dampak Nyata bagi Masyarakat
Dengan meningkatnya PAD, Pemkot Balikpapan dapat memperluas program pro-rakyat, khususnya di bidang kesehatan dan pendidikan. Rahmad menegaskan, masyarakat kini bisa merasakan langsung manfaat dari dana pembangunan yang bersumber dari PAD.
Beberapa program prioritas yang dijalankan di antaranya pembiayaan BPJS Kesehatan gratis, pemberian seragam sekolah gratis bagi siswa, serta pembiayaan pendidikan, termasuk bantuan bagi sekolah swasta. Tak hanya itu, pembangunan dan peningkatan sarana pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama, juga terus didorong menggunakan anggaran daerah.
“Semua program ini merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah kepada masyarakat. Kami ingin memastikan warga Balikpapan mendapatkan akses kesehatan dan pendidikan yang layak tanpa terbebani biaya tinggi,” tegasnya.
Dorongan untuk OPD
Rahmad juga memberikan apresiasi kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang telah bekerja keras dan berinovasi dalam menggali potensi PAD. Ia menekankan agar ke depan, OPD terus meningkatkan kualitas pelayanan publik, sehingga tidak hanya berfokus pada peningkatan pendapatan, tetapi juga memberi manfaat luas bagi masyarakat.
“Peningkatan PAD bukan sekadar angka, tapi wujud kerja nyata ASN dalam melayani masyarakat. Semakin tinggi PAD, semakin besar pula ruang gerak kita untuk menyejahterakan warga,” tandasnya.
Dengan capaian ini, Rahmad optimistis Balikpapan mampu mempertahankan bahkan meningkatkan tren positif PAD di tahun-tahun mendatang. Ia berharap sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat terus terjalin erat demi membangun Balikpapan sebagai kota yang mandiri, maju, dan sejahtera.***
Editor : Ramadani
BACA JUGA
