Padat Karya Drainase di Balikpapan Selatan Dorong Ekonomi Warga dan Kesadaran Lingkungan
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kecamatan Balikpapan Selatan melaksanakan program padat karya yang menyasar pemeliharaan drainase di sejumlah titik. Program ini tidak hanya ditujukan untuk memperbaiki saluran air, tetapi juga sebagai upaya membangkitkan ekonomi warga dan menumbuhkan kesadaran lingkungan.
Camat Balikpapan Selatan, Muhammad Hakim, menjelaskan bahwa program ini didanai oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Balikpapan dan melibatkan puluhan warga setempat sebagai tenaga kerja.
“Padat karya ini esensinya menggunakan tenaga manusia, bukan alat. Jadi bisa membangkitkan ekonomi wilayah dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan,” ujar Hakim, Rabu (30/7/2025).
Adapun lokasi pelaksanaan tersebar di tiga kelurahan, yakni Gunung Bahagia, Sungai Nangka, dan Sepinggan Raya. Kegiatan padat karya mencakup pengangkatan sedimentasi di saluran air, pengecatan dinding drainase, hingga perbaikan ringan pada struktur bangunan yang rusak.
Hakim berharap program ini tidak hanya berdampak jangka pendek dari sisi ekonomi, tetapi juga mampu membentuk pola pikir masyarakat agar tetap menjaga kebersihan lingkungan secara mandiri dan berkelanjutan.
“Bukan cuma selesai, lalu berhenti. Harapannya muncul kesadaran, bahwa lingkungan harus tetap bersih meski tanpa ada bayaran,” tuturnya.
Meski demikian, ia mengakui bahwa ada potensi masyarakat menjadi bergantung pada program padat karya dan enggan ikut gotong royong secara sukarela. Untuk itu, pihaknya tetap mendorong partisipasi warga dalam kegiatan kerja bakti.
“Kami tekankan, padat karya ini hanya untuk titik-titik tertentu. Tetap perlu partisipasi warga dalam kerja bakti,” tegasnya.
Soroti Penyebab Utama Banjir
Hakim juga menyoroti penyebab utama banjir di kawasan Balikpapan Selatan, yakni meningkatnya aktivitas pengupasan lahan tanpa prosedur yang tepat. Tanah dari lahan yang dikupas kerap hanyut dan menyumbat saluran drainase.
“Kami hentikan sementara, dan kami minta koordinasi dulu dengan Dinas Lingkungan Hidup. Karena tanah yang dikupas itu menyebabkan sedimen menumpuk di drainase,” ujarnya.
Sebagai langkah pemanfaatan limbah, pihak kecamatan bahkan mempersilakan masyarakat untuk mengambil sedimen berupa pasir yang diangkat dari saluran, selama tidak menggunakan alat berat.
“Silakan diambil kalau butuh, itu justru membantu membersihkan saluran air,” pungkasnya.***
Editor : Ramadani
BACA JUGA
