Pajak Reklame Tembus Target, Ekonomi Kota Makin Dinamis
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Aktivitas periklanan dan promosi usaha di Kota Balikpapan menunjukkan pertumbuhan pesat sepanjang 2025. Hal ini terlihat dari capaian pajak reklame yang melampaui target lebih cepat, yakni 102 persen atau Rp14,8 miliar dari target Rp14,5 miliar.
Kinerja positif sektor reklame menjadi sinyal kuat bahwa geliat bisnis, pemasaran, dan kompetisi usaha di kota ini semakin dinamis.
Kepala Badan Pengelola Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (BPPDRD) Balikpapan, Idham, mengatakan capaian reklame menunjukkan tingginya kepercayaan pelaku usaha terhadap pasar Balikpapan.
“Kalau reklame meningkat, itu indikator langsung bahwa kegiatan usaha stabil dan bahkan berkembang,” katanya, Kamis (27/11/2025).
Dengan semakin banyaknya pembukaan toko, restoran, kafe, hingga perusahaan baru, permintaan pemasangan reklame terus bertambah. Perusahaan besar juga memperluas promosi mereka seiring meningkatnya aktivitas ekonomi yang dipicu pembangunan kawasan IKN dan pertumbuhan penduduk.
Di sisi lain, beberapa sektor pajak lain juga mencatat realisasi yang mendekati target. Pajak hiburan telah mencapai 99 persen atau Rp24,1 miliar dari target Rp24,4 miliar. Sementara pajak hotel mencapai 90 persen atau Rp62,3 miliar dari target Rp69,5 miliar. Ini memperkuat gambaran bahwa aktivitas masyarakat dalam industri jasa, pariwisata, dan event terus meningkat.
Sektor pajak penerangan jalan mencapai 85 persen atau Rp126 miliar dari target Rp148 miliar. Pajak parkir mencatat 93,7 persen atau Rp7,9 miliar dari target Rp8,5 miliar. Pajak air bawah tanah mencapai 105 persen atau Rp7,4 miliar dari target Rp7 miliar. Pajak minerba bahkan mencatat capaian mencolok sebesar 136 persen atau Rp1,36 miliar.
Idham menilai sektor reklame memiliki peran strategis selain sekadar penyumbang PAD. Reklame adalah cermin daya beli masyarakat dan keberanian pelaku usaha dalam bersaing. “Promosi adalah langkah awal ekspansi usaha. Kalau reklame tumbuh, itu artinya pasar hidup,” ujarnya.
BPPDRD juga melakukan modernisasi perizinan reklame agar lebih transparan dan efisien. Penertiban reklame liar juga terus dilakukan agar tata kota tetap rapi dan pendapatan pajak tidak bocor.
Hingga pertengahan November 2025, total pajak daerah yang sudah terkumpul mencapai Rp711 miliar atau 81 persen dari target Rp877,9 miliar. Pemerintah optimistis angka tersebut akan terus naik menjelang akhir tahun.
Pertumbuhan reklame yang signifikan membuat Balikpapan semakin terlihat sebagai kota dengan potensi pasar besar dan kompetitif. “Pelaku usaha melihat peluang. Itu sebabnya mereka berani belanja promosi,” ujar Idham.
Dengan berbagai capaian tersebut, reklame tampak menjadi tolok ukur dinamika ekonomi perkotaan. Semakin banyak promosi, semakin kuat denyut perekonomian. Pemerintah optimistis geliat ini akan terus berlanjut.***
BACA JUGA
