Pandji Pragiwaksono Puji Film ‘Sore: Istri dari Masa Depan’, Sebut Sampai Menangis Tiga Kali

Poster official trailer Sore Istri dari Masa Depan. (Foto: Instagram)

BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – Komika sekaligus sutradara Pandji Pragiwaksono menyampaikan apresiasi emosional terhadap film Sore: Istri dari Masa Depan karya Yandy Laurens. Melalui kanal YouTube-nya, Pandji mengaku tak kuasa menahan haru dan kekaguman. Ia bahkan menyebut film ini sebagai salah satu film Indonesia favoritnya, yang bahkan membuatnya menangis sampai tiga kali.

Pengalaman menonton Sore begitu membekas bagi Pandji hingga melahirkan sebuah penyesalan unik. Ia berharap bisa kembali merasakan sensasi menonton film tersebut untuk pertama kali.

“Sekarang, pernah nggak lu punya film yang bikin lu pengen ngomong, ‘Duh, gue pengen banget deh nonton ini untuk pertama kali lagi.’ Tahu nggak lo? Saking, saking, saking pengalamannya menyenangkan,” ujar Pandji dalam video ulasan yang diunggah Selasa, 15 Juli 2025, melansir Suara, jaringan inibalikpapan.com.

Menurutnya, Sore: Istri dari Masa Depan menempati posisi teratas dalam daftar film yang ingin ia tonton ulang—bukan sekadar menonton ulang, tapi mengulang pengalaman sebagai penonton pertama.

“Urutan teratas film yang pengen banget gue tonton ulang lagi untuk pertama kali, bukan sekadar tonton ulang, gue pengen nonton itu untuk pertama kali lagi adalah Sore: Istri dari Masa Depan ini,” tegasnya.
“Gue rela ribuan kali mendapatkan pengalaman nonton film itu untuk pertama kali,” lanjut Pandji.

Yandy Laurens Bukan Sekadar Sutradara

Pandji juga memuji Yandy Laurens sebagai sutradara yang tidak sekadar membuat film komersial, tetapi menghadirkan karya yang lahir dari kecintaan mendalam terhadap sinema.

“Film ini oleh sutradaranya, Yandy Laurens, bukan film biasa,” katanya.

Ia menilai setiap elemen film ini, termasuk strategi promosinya, mereka rancang untuk menjaga pengalaman emosional penonton. “Film ini didesain untuk perasaan kita, karena dia peduli dengan perasaan kita,” tambah Pandji.

Kekaguman Pandji juga tertuju pada totalitas tim di balik layar. Ia meyakini film ini dibuat dengan hasrat yang tulus dan perhatian penuh terhadap setiap detail.

“Setiap menit yang lu lewatin nonton film itu, itu berharga karena ada hubungannya dengan apa yang akan jadi ‘pay off’-nya di belakang,” jelasnya.

Secara teknis, Pandji memuji penulisan naskah, penyutradaraan, sinematografi, dan musik skor yang menurutnya berhasil membangun atmosfer film dengan sempurna. Ia juga memberikan apresiasi khusus pada akting Sheila Dara dan Dion Wiyoko yang tampil meyakinkan di layar.

Pengalaman ini membuat Pandji menyimpulkan satu hal yang ia sebut sebagai “penyesalan”. “My only regret is that I cannot watch this movie again for the first time. But I will definitely watch it again,” tutupnya.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses