Panen Sawi Hidroponik di Muara Rapak, Warga Rasakan Manfaatnya

Kelompok Proklim Semarak Muara Rapak
Kelompok Proklim Semarak Muara Rapak binaan PT KPI berhasil memanen sawi hidroponik. Foto: Ist

Balikpapan, inibalikpapan.com, – Kabar gembira datang dari Kelurahan Muara Rapak, Balikpapan Utara. Warga RT 55 yang tergabung dalam kelompok binaan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan sukses memanen sawi hidroponik. Program ini merupakan bagian dari inisiatif Kampung Iklim (Proklim) Semarak yang sudah berjalan sejak 2021.

Panen kali ini dilakukan di green house milik kelompok, dan jadi bukti nyata bahwa ketahanan pangan skala lokal bisa berjalan sukses dengan metode hidroponik.

“Panen ini bukan cuma soal keberhasilan program CSR kami, tapi juga hasil nyata kerja keras warga,” ujar Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Balikpapan, Dodi Yapsenang dalam siaran pers Selasa (8/4).

Mulai aktif menanam sejak 2024, kelompok ini tak bekerja sendiri. Mereka juga menggandeng ibu-ibu dasawisma setempat untuk ikut mengelola green house. Sebelumnya, para ibu menerima pelatihan agar bisa terlibat penuh dari perawatan hingga panen.

Menurut Dodi, hasil panen hidroponik ini memberikan nilai ekonomi tambahan bagi warga. “Jenis sayurnya kita pilih yang umum, seperti sawi, supaya gampang dijual. Nantinya, hasil penjualannya dibagi sesuai kontribusi masing-masing,” tambahnya.

Kelompok Proklim Semarak Muara Rapak ini beranggotakan 15 orang dan aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan. Mereka rutin melakukan aksi seperti penghijauan, pemanfaatan air hujan, penggunaan energi terbarukan, sampai program ketahanan pangan.

Edukasi Lingkungan Lewat Aksi

Tak cuma itu, mereka juga rajin berbagi ilmu. Sekolah-sekolah di sekitar Muara Rapak bahkan kerap jadi tujuan sosialisasi. Dalam kunjungan edukatif tersebut, kelompok ini juga memberikan alat kebersihan sebagai bentuk dukungan terhadap lingkungan sekolah yang bersih dan nyaman.

Satu lagi yang patut dapat apresiasi, kelompok ini juga jadi motor penggerak bank sampah induk di Balikpapan. Bank sampah ini bahkan membina beberapa bank sampah lain di kota, jadi pusat pengelolaan sampah berbasis warga yang efektif.

Menariknya, sebagian sampah yang terkumpul ibu-ibu dasawisma olah jadi barang-barang kreatif seperti tempat tisu, pot bunga, hingga tas belanja. Selain mengurangi limbah, hasil kerajinan ini juga punya nilai jual dan menambah pemasukan keluarga.

Kegiatan Proklim Semarak ini jadi bukti kalau upaya kecil di tingkat komunitas bisa berdampak besar, baik untuk lingkungan maupun ekonomi warga.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses