Panitia Masjid Al-Ula Balikpapan Sembelih Sapi dari Presiden Prabowo, Warga Dapat Jatah Segini

BALIKPAPAN, inibalikpapan.com Panitia Masjid Al-Ula di Kelurahan Baru Ulu, Balikpapan Barat, menyembelih 15 hewan kurban pada Sabtu (7/6/2025), bertepatan dengan 11 Zulhijah 1446 Hijriah. Prosesi kurban berlangsung sejak pagi hingga selesai dengan melibatkan panitia, relawan, dan petugas dari Rumah Potong Hewan (RPH).

Ketua Panitia Kurban, Abdul Qadir, menjelaskan bahwa 14 dari total hewan kurban berasal dari partisipasi warga sekitar. Sedangkan satu ekor sapi simental kros seberat 830 kilogram merupakan bantuan dari Presiden Republik Indonesia.

“Alhamdulillah, tahun ini kami menerima bantuan satu ekor sapi jenis simental dari Bapak Presiden. Bobot kotor sapinya mencapai 830 kilogram,” ujar Abdul Qadir.

Selain sapi, panitia juga menyembelih enam ekor kambing. Daging kurban mereka bagi melalui mekanisme kupon yang disalurkan ke delapan ketua RT di lingkungan sekitar masjid. Masing-masing RT menerima 100 kupon untuk warga.

“Kami membagikan kupon ke 8 RT, masing-masing mendapatkan 100 kupon. Jadi masyarakat tidak perlu datang langsung ke masjid, cukup mengambil di lingkungan RT masing-masing,” tambah Abdul Qadir.

Tim medis dari RPH Kilometer 5 turut memantau pelaksanaan penyembelihan. Menurut dokter hewan yang di lokasi, Bisri, sapi bantuan Presiden kemungkinan menghasilkan 350 hingga 400 kilogram daging bersih. Mengingat karakteristik sapi simental yang memiliki tulang besar dan kandungan lemak tinggi.

Abdul Qadir menyatakan bahwa seluruh proses penyembelihan telah mengikuti standar kebersihan dan syariat Islam. “Insya Allah semuanya berjalan lancar dan menjadi amal ibadah bagi semua pihak yang terlibat,” ujarnya.

Distribusi Daging Kurban Kini Lebih Manusiawi dan Tertata

Salah satu tokoh di kampung Baru Ulu, Haji Anwar, menilai sistem distribusi daging kurban tahun ini jauh lebih baik ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Pelibatan para ketua RT, seperti dia, dalam proses distribusi ia anggap mampu menghindari kerumunan sekaligus memastikan ketepatan sasaran.

“Kalau tanggapan saya selaku Ketua RT, ini sangat bagus. Ini salah satu cara pendistribusian yang baik kepada warga,” ujar Anwar.

Ia membandingkan kondisi saat ini dengan kejadian empat tahun lalu ketika banyak warga harus berdesakan demi mendapatkan daging kurban, bahkan termasuk lansia.

“Dulu itu warga sampai berdesak-desakan, bahkan orang tua yang sudah sepuh ikut antre. Ini jadi persoalan yang kemudian kami evaluasi,” katanya.

Hasil evaluasi itu mendorong panitia menerapkan sistem zonasi dalam pendistribusian. Ketua RT dari wilayah “ring pertama” terlibat langsung dalam kepanitiaan, sedangkan RT “ring kedua” bertanggung jawab pada pengambilan dan penyaluran daging di lingkungannya masing-masing.

“RT yang masuk ring pertama kami libatkan langsung dalam kepanitiaan, sedangkan RT di ring kedua terlibat dalam proses pengambilan daging. Nanti akan ada koordinator yang mengatur dan membagi tugas kepada para ketua RT,” jelasnya.

Anwar menambahkan bahwa para ketua RT lebih memahami kondisi sosial ekonomi warga sehingga memudahkan pendistribusian secara adil dan merata.

“RT punya data dan struktur organisasi yang jelas. Jadi sangat mudah bagi kami untuk menyalurkan daging secara adil dan merata,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan rasa syukurnya atas sapi kurban dari Presiden. Menurutnya ini menjadi momen bersejarah bagi wilayah tersebut.

“Alhamdulillah, tahun ini untuk pertama kalinya kita mendapat sapi dari Presiden dengan berat mencapai 830 kilogram. Sangat luar biasa,” ungkapnya.

Panitia, menurutnya, sangat berhati-hati dalam menyembelih hewan kurban dari Presiden dan mengikuti seluruh prosedur dari Sekretariat Negara.

“Penyembelihannya tidak sembarangan. Kita perlakukan hewan dengan kasih sayang dan sesuai syariat Islam. Itu SOP dari pusat,” pungkasnya.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses