BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Panti Asuhan Nurul Iman yang terletak di Kampung Timur Kelurahan Gunung Samarinda Baru Kecamatan Balikpapan Utara memiliki konsep Panti Sehat dan aktif bagi penghuninya.

“Karena dasarnya disini panti sehat, jadi anak-anak harus aktif, tidak boleh mendekam terus dikamar. Olahraga senam setiap hari,” ujar Syaiful Ishaq (47) Pengurus Panti Asuhan Nurul Iman.

Bangunannya pun didesain khusus, bagaimana mengatur sirkulasi udara sehingga lebih sehat. “Bangunan saya kerjasama dengan arsitek Balikpapan, mewujudkan panti sehat, bagaimana ruangannya,” ujarnya.

Bahkan bangunannya dibangun menghabiskan hingga Rp 6 miliar yang merupakan bantuan donator pada 2014 lalu, “Kita memperhatikan betul sirkulasi udaranya, sinar matahari, bersih, diatur udaranya,” katanya.

Asupan untuk anak-anak pun diperhatikan mulai dari ikan, sayur dan buah-buahan menjadi menu utama. “Kalau dari masyarakat kan ketika ada acara kebanyakan ayam. Makannya sehari 3 kali, ada kuenya juga,” ucapnya.

Saat ini jumlah anak-anak yang ditampung 65, 30 anak perempuan dan 35 anak laki-laki, mulai dari usia 7-19 tahun. “Dari SD kelas I sekitar 7 tahun. Paling besar SMA kelas 3, ada yang usia 19 tahun,” katanya.

Rata-rata banyak anak korban broken home korban perceraian orangtua. Namun ada juga yang yatim piatu. “Karena tempat anak bermasalah, ya biasa yang datang anak-anak bermasalah, kompleks juga permasalahannya,” ujarnya,

Bahkan ada juga anak pengidap epilepsy usia dewasa yang kini tengah ditangani dalam setahun terakhir. Sudah tidak. ”Waktu itu ramadhan tahun lalu, saya di telpon dari rumah sakit Gunung Malang ada anak umur 23 tahun epilepsy,” ujarnya.

“Dulu dia tidak menyampaikan ke saya epilepsy, yang pertama itu gizi buruk. Saya ngecek kesana iya betul jadi . Ya skerang disini, bapaknya sudah meninggal. Kalau disini penanganannya all out,”sambungnya.

Panti Asuhan tidak menerima orangtua yang ingin menitip anaknya dengan dibayar. Syaiful justru menyarakan untuk dibawa ke Pondok Pesantren. “Kalau seperti itu kita sarankan bawa ke Pesantren,” ujarnya.

Untuk pendidikkan, Panti Asuhan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan melalui Sanggar Kegitan Belajar (SKB). “Pendidikan umum ada, kita ada kerjasama dengan Dinas Pendidikan kan ada SKB. Jadi belajarnya disini mulai dari jam 8 pagi sampai jam 12 siang. Kelasnya itu guru – murid. Pendidikkan umum,” jelasnya.

Sementara untuk kebutuhan sehari-hari, Panti Asuhan Nurul Iman mengandalkan zakat dari masyarakat. “Pemasukkan murni dari zakat infaq masyarakat, donasi. Dari donasi itu ada yang permanen, donator tetap,” ujarnya.

Sementara bantuan dari Pemerintah Kota Balikpapan terakhir diterima tahun 2008 lalu. Sementara dari Pemerintah Provinsi Kaltim tahun kemarin dapat insentip untuk anak-anak. Tahun ini kabarnya akan menerima bantuan insentif.

“Tahun lalu 35 anak, yang tahun ini belum tahu, kemarin sih diminta, 25 anak kalau gak salah. Pengurusnya ada 15-an,” tutupnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version