Pasokan Beras Seret, Minta Pemkot Bertindak di Tengah Isu Beras Oplosan

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Keresahan pedagang dan masyarakat terkait naiknya harga beras di Balikpapan makin menguat. Salah satunya disuarakan oleh H.Dalang, pedagang sembako di Balikpapan, yang menyebut gangguan pasokan dari Sulawesi membuat harga terus merangkak naik. 

Ia mendesak pemerintah, khususnya Perum Bulog, segera melakukan intervensi untuk mengendalikan harga sekaligus menjaga kualitas beras yang beredar di pasaran.

“Kiriman dari Sulawesi ke Kalimantan sudah dua bulan nggak ada. Akhirnya pasokan dari Surabaya yang masuk, tapi harganya lumayan tinggi. Masyarakat yang kena dampaknya,” ujar Haji Dalang, Selasa (29/7/2025).

Ia menyebut harga beras kini bervariasi, mulai dari Rp3.800 hingga Rp4.000 per liter, tergantung jenis. Untuk kemasan 5 kilogram, harganya sudah menembus angka Rp85 ribu. Ia mengingatkan, kondisi ini memberatkan konsumen dari kalangan menengah ke bawah.

Desak Pemerintah Stabilkan Harga dan Awasi Kualitas

Dalang juga mengkritik sistem pembelian beras Bulog yang dianggap terlalu membatasi, yakni hanya memperbolehkan pembelian maksimal dua bungkus (5 kg per bungkus) per orang.

“Kalau ada yang hajatan bagaimana cukup dua bungkus? Harusnya ada kelonggaran,” tegasnya.

Ia menilai, pembatasan itu menyulitkan warga dengan kebutuhan besar maupun pedagang kecil yang hendak menjual eceran. Terlebih lagi, isu soal beras oplosan yang baru-baru ini mencuat membuat masyarakat makin resah soal kualitas beras yang dibeli di pasaran.

“Jangan sampai karena stok terbatas, masyarakat justru dapat beras oplosan. Pemerintah harus turun tangan, jangan biarkan ada permainan,” kata Dalang.

Sebelumnya, temuan beras oplosan yang dicampur antara beras medium dan premium sempat menghebohkan sejumlah daerah di Indonesia. Praktik curang ini diduga dilakukan untuk mengejar keuntungan di tengah harga pasar yang fluktuatif. 

Dalang dan para pedagang lainnya berharap pemerintah, melalui Bulog dan instansi terkait, tidak hanya fokus pada distribusi, tapi juga pengawasan kualitas. Ia menegaskan, stabilitas harga dan keamanan pangan harus berjalan seiring demi melindungi masyarakat.***

Editor : Ramadani

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses