BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com –  Trainning of Trainer atau TOT digelar DPC PDI Perjuangan kota Balikpapan untuk Saksi dan Regu Penggerak Pemilih atau Guraklih Pilgub Kaltim 2018 sekaligus persiapan menghadapi Pileg dan Pilpres 2019 mendatang. TOT mendatangkan pemateri dari Badan Saksi Pemilu Nasional atau BSPN Kaltim.

Kepala BSPN Kaltim, Andi Agus Salim mengatakan, peserta TOT nantinya melakukan rekrutmen Saksi dan Guraklih dan membuat pos di masing-masing desa atau kelurahan sebagai wadah gerakan dan pusat advokasi sekaligus lokasi belajar bagi anggota partai maupun saksi yang ada di masing-masing TPS.

“Termasuk membentuk kamar hitung yakni semacam sistem yang dibuat partai untuk membuat basis data kepartaian dan rekapitulasi hasil perhitungan suara,” kata Andi Agus Salim usai membuka TOT di ballroom hotel Royal Suite (18/2/2108).

Sementara, salah satu tugas dari BSPN adalah melakukan TOT atau pelatihan pelatih yang diambil dari 2 orang per desa atau kelurahan dan 2 orang per kecamatan. Tugasnya sebagai koordinator yang mengumpulkan hasil perolehan suara dan laporan setiap kejadian atau temuan saat pemungutan dan perhitungan suara berlangsung di TPS.

“Untuk itu, Guraklih juga kita latih dengan sistem pemetaan dan survey serta pola dari pintu ke pintu rumah warga pemilih. Kalau saksi sifatnya statis ya, kalau pun ada perubahan atau perkembangan, itu sesuai PKPU yang ada. Saksi bertugas merekap, mengawal dan mengamankan suara,” jelas Agus Salim.

Agus Salim

Mengamankan suara yang dimaksud berupa mencatat setiap kejadian janggal yang ada di TPS. “Kecurangan-kecurangan yang dilakukan lawan politik maupun penyelenggara yakni KPPS dan ditingkatan lainnya. Jadi itu yang kami ajarkan,” terangnya.

Sementara Ketua DPC PDI Perjuangan Balikpapan, Thohari Aziz menambahkan, peserta TOT berjumlah 95 orang yang merupakan anak ranting, PAC, badan dan organisasi sayap di partai berlambang banteng yang mendapat nomor urut 3 dalam Pileg 2019 dan mengusung pasangan calon Rusmadi-Safaruddin dalam Pilgub Kaltim 2018.

“Saya optimistis mesin partai ini bergerak. Tinggal bagaimana nanti, koordinasi pasangan calon dan relawan. Mesin partai bergerak di simpul-simpul dan massa akar rumput dan relawan bergerak di luar basis kepartaian. Sedangkan pasangan calon mengikuti jadwal yang telah disusun karena dia yang kita jual, makanya harus sinergi,” imbuhnya.

Tidak hanya materi kelas, TOT yang dilaksanakan selama 15 jam atau hingga tengah malam itu juga dilakukan simulasi pemungutan dan perhitungan suara. Dalam simulasi itu dibuat skenario berupa kejanggalan dan kecurangan di TPS untuk mengasah kejelian para peserta TOT yang menjadi saksi pemilu.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version