BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Menteri Perhubungan Ignatius Jonan bersama Jajaran Kementerian perhubungan, Dirut Pelindo meninjau kesiapan pelabuhan penumpang Semayang, Balikpapan Jumat siang (17/6/2016).

Pada kunjungan ini, Jonan mengapresiasi pihak Pelindo yang sudah mulai menerapkan penggunaan X Ray di pelabuhan Semayang.
Menteri Perhubungan meminta Pelindo dan KSOP agar petugas pemeriksa yang menggunakan X Ray atau pintu metal detector dilatih sehingga betul-betul siap dilapangan. “ Harus dilatih petugasnya jangan bingung gitu. itu bisa kok dilatih bentar dititipin bandara Sepinggan,” katanya usai kunjungan pada Jumat siang.

Hampir seluruh pelabuhan besar sudah menerapkan metal detector. Dia membantah jika penerapan itu akan menambah crowded penumpang meningingat banyaknya barang bawaan penumpang. “Begini kan penumpang kapal laut setahun ngak ada 2 juta seluruh Indonesia. Penumpang pesawat udara hampir 80 juta setahun itu nggak apa-apa tuh,” tandasnya.

Jonan berharap penggunaan metal detektor ini akan lebih memastikan keamanan penumpang. Dan berharap pelayanan penumpang terus meningkat lebih baik.

Pada kunjungan ini, dia menilai tidak ditemukan masalah atau kendala berarti dalam kesiapan mudik lebaran melalui pelabuhan Semayang. “Meskinya tiap tahun makin baik ya kan sudah 70 tahun kebiasaan mudik seperti ini,” tandasnya.

Di pelabuhan Semayang, Jonan melihat ada upaya perbaikan untuk peningkatan pelayanan masyarakat.“Ada perbaikan yang sudah dilakukan tahun lalu tidak ada AC sekaran sudah ada. Yang lain sama. Kedua tambahan ada X Ray hanya saja pengaturan harus diperbaiki agar lebih lancar,” ujarnya.

Jonan juga berharap kedepan di pelabuhan Semayang dapat dibuat garbarata bagi penumpang seperti halnya di Makasar. “Ya dibuatlah walaupun tidak sebesar Makasar. Kalau hujan naik kapalnya bagaimana. Ya kehujanan nggak apa-apa tapi kalau pelayanan ditingkat ya itu,” pintanya.

Terkait kapasitas kapal dengan toleransi jumlah muatan, Menhub menilai aturan itu sudah ada namun tergantung pada kelayakan kapal, juga harus menyediakan tambahan peralatan keselamatan pelampung. “Berapa persen? Ngak bisa begitu itu tergantung kapalnya. Ada maksimalnya bergantung kelaikan kapalnya,” jelasnya.

Diperkirakan jumlah penumpang kapal laut pada tahun ini turun 5 persen sedangkan penumpang udaranya justru naik 7 persen. “Penyebab turun pasti nggak tahu tapi lihat animo masyarakat ke udara ya meningkat. Sepertinya lebih menghargai waktu,” pungkasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version