Pelatih Baru Timnas Indonesia Harus Lebih Baik dari Shin Tae-yong dan Kluivert
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Ketua Umum PSSI Erick Thohir akhirnya buka suara soal siapa sosok yang akan menggantikan Patrick Kluivert, pelatih kepala Timnas Indonesia yang dipecat usai gagal membawa skuad Garuda lolos ke Piala Dunia 2026.
Didampingi Direktur Teknik Alexander Zwiers dan Sekjen Yunus Nusi, Erick menegaskan proses pemilihan pelatih baru masih berjalan dan belum ada keputusan final.
“Masalah kepelatihan nanti BTN (Badan Tim Nasional) akan mencari calon-calonnya siapa, lalu nanti dilaporkan ke Ketua Umum. Setelah itu kami adakan rapat Exco. Jadi prosesnya seperti itu,” ujar Erick dalam konferensi pers, dikutip dari kanal YouTube resmi PSSI, Jumat (24/10/2025).
Bantah Isu Pengumuman Cepat
Erick membantah kabar yang menyebutkan PSSI akan segera mengumumkan pelatih baru dalam waktu dekat. Ia menegaskan bahwa informasi yang beredar di publik belakangan ini tidak benar.
“Kalau muncul polemik bahwa dua hari lagi diumumkan, itu tidak benar. Konteks pembicaraan saya sebelumnya berbeda. Jadi jangan sampai kita terjebak isu,” tegas mantan Presiden Inter Milan itu.
Menurut Erick, publik sebaiknya tidak terpengaruh isu-isu liar yang justru kontra produktif terhadap fokus pembenahan Timnas.
“Kita jangan terjebak isu-isu yang kontra produktif. Keterbukaan informasi kami tetap ada, tapi kalau sudah jadi opini hoaks, itu tidak sehat,” ujarnya menambahkan.
Kriteria Pelatih Baru: Lebih Baik dari STY dan Kluivert
Mantan Menteri BUMN itu menegaskan, pelatih baru yang akan menakhodai Timnas Indonesia harus memiliki kualitas di atas dua pendahulunya, Shin Tae-yong (STY) dan Patrick Kluivert.
“Kekurangan dari Patrick apa, kekurangan dari STY apa, kelebihan mereka masing-masing seperti apa — ini semua harus kami pelajari agar ke depan bisa lebih baik lagi,” jelas Erick.
Ia juga memastikan bahwa selama masa kepemimpinan STY dan Kluivert, PSSI telah memberikan dukungan penuh baik dari sisi fasilitas maupun manajemen tim.
“Selama STY atau Patrick menjadi pelatih kepala, saya pastikan federasi memberi dukungan terbaik,” ungkap Erick.
Evaluasi Menyeluruh dan Harapan ke Depan
Erick menilai, kegagalan di kualifikasi Piala Dunia bukan akhir segalanya. Sepak bola, kata dia, adalah proses jangka panjang yang harus dibangun lintas generasi.
“Sepak bola itu naik-turun. Ada keberhasilan dan ada juga kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan. Tapi kita harus terus membangun dari generasi ke generasi,” tutupnya.
BACA JUGA
