SAMBOJA, Inibalikpapan – Aksi pembalakan liar dan kebakaran lahan kembali terjadi di Pusat Rehabilitasi Orangutan dan Lahan Yayasan BOS di Samboja Lestari pada Rabu (25/09) lalu. Demikian pernyataan tertulis Yayasan BOS yang diterima inibalikpapan, Sabtu (28/09).

Tim patroli Yayasan BOS menemukan sebidang lahan dari wilayah di Pusat Rehabilitasi Orangutan Samboja Lestari yang telah dibuka, dengan sejumlah batang kayu yang tertumpuk rapi, siap untuk diangkut. Lahan yang telah terbuka ini diperkirakan seluas setengah hektar atau 5000 meter persegi.

Berawal dari suara gergaji mesin atau chainsaw yang terdengar oleh tim kemanan Samboja Lestari yang sedang berpatroli keliling pada pagi hari. Setelah melakukan pemeriksaan lebih jauh, menemukan 4 orang pria tengah memotong kayu yang telah ditebang, untuk diangkut ke luar Samboja Lestari.

“Menyadari bahwa ini adalah tindakan pelanggaran wilayah yang serius, tim keamanan Yayasan BOS kemudian menghubungi kepolisian setempat untuk menindaklanjuti temuan. Dari upaya pendalaman kasus, ditemukan informasi bahwa pelaku mengaku terkait dengan kelompok tani setempat.

Mereka juga bertanggung jawab atas kebun nanas dan kelapa sawit di lahan Samboja Lestari yang telah ditemukan sebelumnya.  Sehari setelahnya, api melanda sebagian kecil lahan di Samboja Lestari. Lokasi kebakaran sekitar 2 kilometer dari tempat ditemukannya pembalak liar sehari sebelumnya.

Api teridentifikasi menjelang tengah hari, tim teknisi lapangan Yayasan BOS di Samboja Lestari meluncur ke lokasi untuk memadamkan api. Setelah bekerja keras selama hampir empat jam, api berhasil padam sepenuhnya. Lahan seluas 0,59 hektar bersama sekitar 210 batang pohon yang ditanam sejak awal tahun 2000-an lalu, habis terbakar.

“Musim kering tahun ini cukup panjang dan membawa sejumlah resiko terhadap upaya rehabilitasi orangutan untuk bisa dilepasliarkan. Selama beberapa tahun terakhir kami cukup kewalahan menghadapi kasus pembukaan lahan kami tanpa ijin oleh oknum-oknum yang mengaku masyarakat setempat,” ujar CEO Yayasan BOS Jamartin Sihite  

“Sudah berbagai cara kami tempuh, namun situasi ini masih belum juga bisa dituntaskan. Hal ini diperparah dengan munculnya api di wilayah kerja kami. Kami berusaha memastikan agar kejadian tahun 2015 tidak terulang kembali, saat setidaknya 266 hektar dari lahan Samboja Lestari terbakar habis. Kami pada saat itu bekerja keras siang-malam selama 2 minggu untuk mencegah api menyebar.”

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version