Pembunuhan di Balikpapan Selatan, Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus dengan Puluhan Adegan

Kasus pembunuhan tragis menimpa Ade Ferry Hermawan (19). Ia merupakan seorang remaja di Balikpapan Selatan, tewas bersimbah darah dengan luka parah di kepala, lengan, dan paha dekat pemakaman perumahan PT Pupuk Kaltim pada Selasa sore, 19 Agustus 2025. Polisi kini sudah gelar rekonstruksi kasus (Foto: Samsul/Inibalikpapan)

BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – Kasus pembunuhan tragis menimpa Ade Ferry Hermawan (19). Ia merupakan seorang remaja di Balikpapan Selatan, tewas bersimbah darah dengan luka parah di kepala, lengan, dan paha dekat pemakaman perumahan PT Pupuk Kaltim pada Selasa sore, 19 Agustus 2025.

Polisi memastikan motif pembunuhan adalah sakit hati. Bukan karena masalah asmara atau cinta segitiga, setelah gelar rekonstruksi kasus dengan tersangka dan saksi di Mapolresta Balikpapan pada Rabu, 10 September 2025.

Pelakunya adalah Ghaly Saban Abimanyu (24), yang juga merupakan kerabat korban. Ghaly ditangkap kurang dari 24 jam setelah kejadian berkat kerja cepat tim gabungan polisi.

Rekonstruksi Kejadian

Dalam rekonstruksi sebanyak 42 adegan, pelaku memeragakan bagaimana perselisihan bermula dari cekcok lewat telepon antara korban dan pelaku yang berujung pada pertemuan di dekat kuburan. Pada adegan keenam dan ketujuh, korban terlihat melempar botol dan menendang tersangka hingga terjadi pergulatan. Puncaknya, pada adegan ke-16, korban mencekik dan melontarkan kata-kata menyakitkan yang membuat tersangka emosi, “Kamu mau nyusul ke kuburan sama bapakmu,” sambil menunjuk ke kuburan.

Menurut Kanit Reskrim Polsek Balikpapan Selatan, Iptu Iskandar Ilham, tidak ada motif lain selain sakit hati, termasuk soal cinta segitiga. “Itu yang membuat tersangka emosi. Tidak ada motif lain, termasuk soal cinta segitiga,” tegasnya.

Emosi memuncak, tersangka lalu mencabut senjata tajam jenis kerambit dan menikam korban pada adegan ke-20. Saat keduanya bergulat lagi pada adegan ke-25, korban mengalami tiga luka dari tusukan. Di kepala kanan, tangan kiri, dan paha kiri. Hasil visum menyatakan luka di paha kiri mengenai pembuluh darah arteri hingga menyebabkan kematian korban.

Selama rekonstruksi yang disaksikan oleh jaksa penuntut umum dan kuasa hukum tersangka, diperagakan pula adegan dua saksi perempuan menemukan korban sudah tergeletak tidak sadarkan diri.

Saksi mata Rizca Amalia ikut menguatkan kronologi. Ia menyatakan bahwa korban sempat bergerak setelah terjatuh. Namun pelaku segera melarikan diri mengenakan jaket hoodie dan celana hitam.

Ibu korban, Siti Jubaidah, awalnya mengira putranya kecelakaan saat mendapat kabar. Tetapi sesampainya di TKP, ia mendapati putranya dalam kondisi bersimbah darah.

Pasca kejadian, polisi melakukan olah TKP, memasang garis polisi, mengamankan barang bukti. Kasus ini pun terus mendapat pendalaman penyidik Polsek Balikpapan Selatan dibantu Jatanras Polda Kaltim dengan pemantauan ketat dari kejaksaan setempat.

Kapolsek Balikpapan Selatan, AKP Abu Sangit, menegaskan sementara pemeriksaan intensif sedang berlangsung, dan isu perebutan perempuan belum dipastikan sebagai motif resmi.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses