Pemeriksaan Kesehatan Gratis Digelar di Semua Sekolah Balikpapan, Deteksi Dini Penyakit Tak Menular

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Alwiati. (Foto: Samsul/Inibalikpapan)

BALIKPAPAN, inibalikpapan.com Pemerintah Kota Balikpapan mulai menggelar program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi pelajar sejak 4 Agustus 2025. Program ini menyasar siswa dari jenjang SD hingga SMA dan dilaksanakan langsung di sekolah-sekolah oleh petugas dari puskesmas. Pemeriksaan dilakukan secara bertahap sesuai kesiapan masing-masing fasilitas layanan kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan menyebut, pemeriksaan kesehatan ini penting dilakukan untuk mendeteksi dini penyakit tidak menular di kalangan pelajar. Pemeriksaan meliputi pengecekan tekanan darah, kadar gula darah, serta pengisian lembar screening.

“Harus mendapatkan, harus dilakukan pemeriksaan. Semua siswa itu mulai kapan sih pemeriksaan gratis itu? Kita mulai di tanggal 4 kemarin ya,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa pemeriksaan tidak dilakukan di puskesmas, melainkan dengan sistem jemput bola ke sekolah.

Program ini bertujuan untuk memastikan seluruh anak dalam kondisi sehat. Jika ditemukan masalah kesehatan, siswa akan dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit. Jika masih dalam tahap pembinaan, maka akan ditindaklanjuti dengan edukasi kesehatan. Pemeriksaan tidak lagi mengacu pada bulan kelahiran siswa seperti program sebelumnya, sehingga seluruh pelajar bisa diikutsertakan dalam satu periode pemeriksaan.

“Targetnya adalah memastikan seluruh anak kita itu dalam kondisi sehat. Kalau tidak sehat ya harus dirujuk ke rumah sakit. Kalau memang masih perlu pembinaan, harus kita lakukan pembinaan,” jelasnya.

Pelaksanaan CKG turut mendapat dukungan oleh Kementerian Kesehatan yang telah mengirimkan bahan habis pakai seperti alat tes dan logistik lainnya.

Pemkot Balikpapan Kirim Hasil ke Kemenkes

Dinas Kesehatan Kota Balikpapan juga sudah menjadwalkan kegiatan ini dan melakukan pendampingan ke puskesmas-puskesmas. Meski demikian, pelaksanaan di lapangan mereka sesuaikan dengan kapasitas sumber daya manusia yang tersedia.

“Kalau kita mau paksakan juga nggak bisa. SDM-nya terbatas,” katanya, merujuk pada beban kerja puskesmas yang juga harus melayani pasien di dalam gedung maupun kegiatan luar gedung lainnya.

Hasil pemeriksaan nantinya akan pemerintah input ke dalam sistem aplikasi nasional. Dari sana akan terlihat jumlah siswa yang mengalami gangguan kesehatan seperti anemia atau risiko diabetes. Namun hingga kini, rekapitulasi hasil pemeriksaan masih berlangsung.

Dinas Kesehatan menegaskan bahwa semua siswa harus pemerintah periksa hingga program tuntas. “Semua harus terlaksana. Semua warga negara harus bisa kita pantau untuk kesehatannya, termasuk anak sekolah,” pungkasnya.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses