Pemerintah Klaim Ekonomi Stabil, Siapkan Stimulus untuk Cegah PHK Massal
JAKARTA, Inibalikpapan.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan kondisi makroekonomi Indonesia tetap terjaga di tengah dinamika global.
Sementara, nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp16.400 per dolar AS, sementara pasar saham menunjukkan pemulihan setelah sempat terkoreksi.
“Secara mikro, pasca kejadian, stok market juga turunnya relatif tipis, kemudian sudah rebound kembali,” ujar Airlangga di Jakarta, Jumat (5/9/2025).
Stimulus Ekonomi Semester II
Airlangga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto menekankan perlunya penguatan stimulus ekonomi pada paruh kedua 2025. Sejumlah program prioritas akan diperluas, antara lain:
- Subsidi gaji bagi pekerja berpenghasilan di bawah Rp10 juta.
- Program padat karya di berbagai sektor untuk memperluas lapangan kerja.
- Pembebasan PPh sektor tertentu yang telah dimanfaatkan 1,7 juta pekerja.
- Dukungan perumahan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan program renovasi rumah.
Selain itu, pemerintah menyiapkan langkah antisipatif guna mencegah potensi PHK massal. Deregulasi di sejumlah sektor industri, khususnya di Jawa, diproyeksikan mampu menyerap lebih dari 100 ribu tenaga kerja baru.
“Bahkan pekerja kontrak dengan masa kerja satu tahun tetap akan mendapat perlindungan ketenagakerjaan,” tegas Airlangga.
Inflasi Terkendali
Airlangga juga memastikan bahwa inflasi tetap terjaga. Ia menyebut, pada bulan ini terjadi deflasi, setelah sebelumnya inflasi tercatat di angka 2,31 persen.
“Jadi pertumbuhan inflasi masih terkendali,” tambahnya.
Langkah pemerintah memperkuat stimulus di tengah tekanan global dinilai krusial untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus stabilitas politik-ekonomi.
Upaya deregulasi industri dan dorongan lapangan kerja baru diharapkan mampu menjadi penopang pertumbuhan, terutama menjelang pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang juga menuntut percepatan pembangunan sektor riil. / BPMI Setpres / Info Publik
BACA JUGA
