Pemerintah Siaga Total Hadapi Cuaca Ekstrem, Potensi Hujan Sangat Lebat
JAKARTA, Inibalikpapan.com — Pemerintah meningkatkan status kewaspadaan nasional setelah BMKG memprediksi hujan sangat lebat akan terjadi hingga akhir tahun di sejumlah wilayah, termasuk Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa, Kalimantan, Maluku, dan Papua.
Peringatan cuaca ekstrem ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno dalam keterangan pers di Posko Nasional Penanggulangan Bencana, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (03/12/2025).
Ia menegaskan bahwa kondisi cuaca tersebut dapat memicu dampak lanjutan seperti banjir susulan, longsor, serta terganggunya akses logistik.
“BMKG sudah menyampaikan potensi hujan lebat, bahkan sangat lebat di berbagai wilayah hingga akhir tahun. Pemerintah terus siaga penuh untuk mengantisipasi risiko lanjutan,” ujar Pratikno.
Distribusi Logistik Diperkuat, Akses Terputus Jadi Fokus Evakuasi
Menko PMK menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan mobilisasi maksimal seluruh sumber daya, baik dari kementerian/lembaga, TNI, Polri, BNPB, hingga pemerintah daerah.
Situasi di Aceh, Sumut, dan Sumbar—yang sebelumnya dilanda banjir besar dan longsor—diperintahkan untuk diperlakukan sebagai prioritas nasional.
“Presiden memastikan pendanaan dan logistik nasional tersedia penuh, termasuk penggunaan Dana Siap Pakai (DSP). Semua lembaga diminta ekstra responsif dan fokus pada penyelamatan korban serta pemulihan fasilitas vital,” jelas Pratikno.
Untuk menjangkau wilayah terisolir, pemerintah mengerahkan pesawat A400 milik TNI AU, helikopter TNI–Polri–BNPB, serta kapal logistik. Posko terpadu dibentuk di provinsi dan kabupaten untuk mempercepat koordinasi di lapangan.
Selain tanggap darurat, pemerintah mulai menata fase rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab–rekon) dengan target 100 hari pertama.
“Publik dapat mengawasi capaian secara terukur. Fokus pemerintah bukan hanya distribusi bantuan, tapi memulihkan kehidupan warga agar bisa bangkit kembali,” ujar Pratikno.
Respons Ditingkatkan Setiap Jam
Menko PMK menyampaikan permohonan maaf apabila masih terdapat kekurangan dalam penanganan di lapangan. Ia memastikan peningkatan respons dilakukan setiap waktu.
“Instruksi Presiden jelas: setiap jam, setiap menit harus ada perbaikan dan percepatan.”
Di akhir keterangannya, Pratikno menyampaikan duka cita mendalam kepada semua korban bencana. “Duka ini adalah duka kita bersama, sebangsa dan setanah air.” / Setneg
BACA JUGA
