BALIKPAPAN. Inibalikpapan.com – Pemerintah menargetkan bebas malaria pada 2030,  didahului dengan pencapaian s ditingkat kabupaten dan kota dan ditingkat propinsi.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu pada Puncak Peringatan Hari Malaria Sedunia 2023 yang digelar di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kamis (16/06/2023)

“Dalam rangka mencapai target itu, pemerintah membuat regionalisasi target eliminasi,” ujarnya

Khusus untuk regional satu mencakup provinsi-provinsi di Jawa dan Bali.  Regional kedua mencakup provinsi-provinsi di Sumatera, Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Regional ketiga mencakup provinsi-provinsi di Kalimantan dan Maluku Utara, regional keempat mencakup provinsi-provinsi di Maluku dan Nusa Tenggara Timur (NTT); dan regional kelima mencakup Provinsi Papua dan Papua Barat.

“Di tahun 2022 ditargetkannya ada  sebanyak 365 kabupaten kota yang mencapai eliminasi malaria,” tukasnya.

“Nah untuk mencapai target ini dibutuhkan intensifikasi pelaksanaan penanggulangan malaria secara terpadu terutama di pemerintah daerah. Bukan cuma tugas dinas kesehatan tetapi menjadi tugas lintas sektor,” tambahnya.

Penyakit malaria adalah penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di beberapa wilayah Indonesia, terutama kawasan timur.

Jumlah kasus malaria di Indonesia pada tahun 2021 sebesar 304.607, menurun jika dibandingkan jumlah kasus pada tahun 2009, yaitu sebesar 418.439.

“Dari total kasus malaria di 2021 itu, 90,3 persen berada di Provinsi Papua dengan 275.243 kasus. Berdasarkan jumlah tersebut, angka kesakitan malaria, menggunakan parameter Annual Paracite Incidence (API) itu sebesar 1,1 kasus dalam 1.000 penduduk,” jelasnya.

Di daerah timur, katanya, rata-rata di atas 5 dari skala 1000 penduduk. Secara akumulasi di Papua, Papua Barat, Maluku, dan NTT menyentuh 100 dari 1000 penduduk.

“Kami harus sampaikan itu harus kerjakeras untuk mencapai 2030 diwilayah timur. Sudah dibuktikan ternyata ada 1 di wilyah Kabupaten Sorong Selatan, ternyata bisa (menekan angka API),” ujarnya

Peringatan Hari Malaria Sedunia mengusung tema “Dengan Investasi, Inovasi dan Implementasi Kita Capai Indonesia Bebas Malaria” dihadiri 5 Gubernur yakni DKI Jakarta, Banten, Jatim, Jabar dan Bali serta 30 Bupati daj Wali Kota penerima Sertifikat Bebas Malaria.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version