PPU, Inibalikpapan.com- Memperingati Tahun Baru Islam 1440 Hijriyah, Pj Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Bere Ali bersama pejabat di lingkungan pemerintah Kabupaten PPU hadir bersama di Masjid Agung Al-Ikhlas Kompleks Islamik Senter PPU, Kamis (13/9/2018).

Bere Ali mengatakan 92 persen warga Kabupaten PPU adalah umat Islam. Kemajuan PPU merupakan kontribusi umat Islam, begitu pula kemunduran PPU juga bergantung pada peran umat islam.

“Pelaksanaan perigatan hari-hari besar Islam yang bertema “Guna Menciptakan Situasi Kondusif Menjelang Pileg dan Pilpres 2019, yang aman damai dan sejuk,” dilaksanakan dalam rangka menghagai jumlah islam yang besar di Kabupaten PPU ini.

“Dari waktu-kewaktu saya melihat suasana perayaan yang bernuansa keagamaan di beberapa daerah yang cenderung berkurang dibanding dengan perayaan hari-hari lainnya,” ungkap Bere Ali.

Adanya trend penurunan umat islam dalam merayakan Tahun Baru merupakan tantangan bagi warga PPU, oleh karena itu ia memberikan apresiasi kepada Sekretariat Kabuapten terutama di Bagian Kesra, dan semua yang turut mendukung dari unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten PPU yang menggalang soliditas yang ditunjukkan dengan pawai kendaraan yang diikuti beberapa instansi dan ormas melaksanakan kirab dalam rangka tahun baru islam.

“Melalui pencarahan yang dikemas dalam ceramah agama oleh KH Ahmad Muwafiq agar suasana kondusif dan keutuhan NKRI ini dapat terus direkatkan agar bangsa ini semakin solid dan semakin kuat dalam rangka turut membangun daerah ini. Dan harapan kita semua dalam suasana tahun baru Islam ini dapat mempertahankan prestasi pembangunan ditahun yang lalu dan tentu kita berharap ditahun yang akan datang akan lebih baik lagi dari tahun yang lalu,” imbuh Bere Ali.

KH Ahmad Muwafiq dalam ceramahnya menyampaikan pesan agar umat Islam wajib bersyukur karena bisa menikmati agama Islam hingga masuk ke Indonesia.

Hal ini berkat perjuangan Rasulullah yang begitu berat dalam mendakwahkan Islam dan dikala itu terus menerus mendapatkan tekanan-tekan dari kaum kafir kuraisy Mekah sehingga akhirnya nabi bersama pengikutnya harus pindah dari Kota Mekah ke Kota Madinah.

” Inilah yang menjadi cikal bakal sejarah dimulainya Tahun Hijriyah, yang mana alasan kepindahan nabi dari Makkah menuju Madinah lantaran ketidaksukaan penduduk Mekah, bagaimana tidak dengan keberadaan nabi yang berdakwah yang tadinya mereka suka mencuri dilarang mencuri, yang suka mabuk dilarang minum homer, yang suka menggondol istri orang tiba-tiba menjadi tidak boleh, mereka suka membunuh tahu-tahu tidak boleh membunuh, ajaran rasulullah sangat berbanding terbalik dengan kesukaan orang Arab dikala itu,” bebernya.

“Namun dengan dakwah Rasulullah yang begitu berat hingga nikmat islam sampai kepada kita saat ini sehingga kita keluar dari alam kegelapan menuju alam terang benderang yaitu islam yang patut kita syukuri setiap saat, karena jika nikmat itu disyukuri maka janji Allah akan menambah kenikmatan kepada kita dan jika diingkari maka Allah mengancam dengan siksa neraka yang amat pedih,” tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version