Pemkot Balikpapan Ajak Warga Konsumsi Beras SPHP Bulog: Tekan Inflasi, Jaga Ketahanan Pangan

Sekda Kota Balikpapan Muhaimin

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan mendorong masyarakat untuk mulai mengonsumsi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) produksi Bulog. Langkah ini dinilai sebagai upaya strategis untuk menghadapi keterbatasan pasokan beras premium di pasaran serta menekan angka inflasi daerah.

Sekretaris Daerah Kota Balikpapan,  Muhaimin dalam keterangannya pada Rabu (6/8/2025), menyampaikan bahwa langkah diversifikasi konsumsi beras penting dilakukan mengingat harga beras premium dan medium terus merangkak naik dan sulit ditemukan di pasaran.

“Beras menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi daerah. Saat ini stok beras SPHP milik Bulog masih cukup banyak. Kami arahkan warga untuk mulai mengonsumsinya,” jelas Muhaimin.

Inflasi Balikpapan Terkendali, Tapi Tetap Diwaspadai

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Kota Balikpapan pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,82 persen (mtm). Dari angka tersebut, sektor makanan, minuman, dan tembakau memberikan kontribusi inflasi tertinggi yakni 0,40 persen.

Muhaimin menyebutkan, jika pola konsumsi masyarakat yang dominan pada beras premium tidak segera diarahkan, maka potensi lonjakan inflasi akan terus membayangi kota yang dikenal sebagai pintu gerbang Kalimantan tersebut.

“Kondisi ini akan memengaruhi daya beli dan stabilitas ekonomi daerah. Padahal, kita memiliki opsi lain seperti beras SPHP yang lebih stabil harganya dan kualitasnya pun baik,” ujarnya.

Pola Konsumsi Perlu Diubah

Muhaimin mengungkapkan bahwa selama ini, masyarakat Kota Balikpapan lebih memilih beras jenis medium dan premium. Sayangnya, beras tersebut kini kian langka karena harga yang sudah melampaui harga eceran tertinggi (HET).

“Mindset-nya harus diubah. Jangan semua lari ke beras premium. Konsumsi beras Bulog seharusnya menjadi alternatif utama saat ini,” tegasnya.

Lebih lanjut, Muhaimin menjelaskan bahwa kualitas beras SPHP produksi Bulog tidak kalah dengan beras premium yang beredar di pasaran. Selain membantu stabilisasi harga, konsumsi beras Bulog juga ikut mendukung petani karena Bulog menyerap langsung dari hasil produksi petani lokal.

“Dengan membeli beras SPHP, masyarakat tidak hanya mendapat harga yang lebih terjangkau, tapi juga turut membantu petani. Ini bentuk solidaritas ekonomi yang saling menguntungkan,” tambahnya.

Warga Cenderung Tak Peduli Harga, Ini Jadi Tantangan

Di sisi lain, Muhaimin juga menyoroti perilaku konsumen Balikpapan yang dinilainya cukup unik. Warga dinilai tetap memilih beras premium meskipun harganya jauh lebih mahal.

“Tipikal warga kita itu tidak terlalu peduli dengan harga. Berapa pun harga beras premium, asal barangnya tersedia, tetap dibeli. Padahal itu justru memperbesar kontribusi inflasi,” ujarnya.

Untuk itu, Pemkot akan terus melakukan edukasi dan sosialisasi agar masyarakat mulai terbiasa dengan konsumsi beras SPHP. Pemkot juga berkomitmen menjaga ketersediaan pasokan dan distribusi agar masyarakat tidak kesulitan dalam mengakses beras alternatif ini.

Inflasi Masih Dalam Batas Aman

Meskipun inflasi Kota Balikpapan masih berada dalam batas aman dan di bawah angka nasional, Pemkot tetap berupaya melakukan langkah antisipatif agar kondisi tersebut tetap stabil.

“Sampai saat ini, inflasi kita masih aman. Tapi tetap harus dijaga dan dikendalikan. Kami harap masyarakat juga berperan serta dengan menyesuaikan pola konsumsinya,” tutup Muhaimin.***

Editor : Ramadani

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses