BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Pemerintah Kota Balikpapan mengakui, terjadi kelangkaan masker. Kondisi tersebut yang menyebabkan harga masker juga melonjak. Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan dr. Andi Sri Juliarty.

“Jadi untuk masker memang benar ada kelangkaan di pasar, harganya naik memang hukumnya pasar bahwa barang kurang harganya naik,” katanya (3/3/2020).

Dia mengungkapkan, kelangkaan itu lebih disebabkan karena pasokan yang berkurang akibat produksi yang menurun, bukan karena terjadi penimbunan. Pasalnya, untuk bahan baku membuat masker justru dipasok dari luar negeri  

“Kelangkaan ini terjadi dari sisi kami bukan penimbunan tapi produksi yang secara bertahap menurun. Karena bahan baku yang digunakan untuk membuat masker itu dari luar negeri,” ujarnya.

“Bahan bakunya yang tidak masuk karena dampak dari pada tertumpuknya beberapa jalur penerbangan. Filter untuk membuat masker itu masih dari luar,”jelasnya.

Bahkan kata dia, bukan hanya masker yang langka, namun juga cairan antiseptik untuk pembersih juga langka. “Terkait ke langkaan masker di lapangan dan hari ini kami juga menerima laporan kelangkaan cairan antiseptika,” ungkapnya.

Sementara Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menegaskan, bagi yang sengaja melakukan penimbunan masker akan ditindak tegas. “Nanti kepolisian akan bergerak kalau ada unsur penimbunan. Kalau ada penimbunan pasti bergerak,” ujarnya.

Dia juga meminta masyarakat agar merobek atau menggunting jika sudah tak lagi menggunakan masker.”Yang perlu diperhatikan masyarakat kalau maskernya sudah selesai tidak bisa dipakai lagi sebaiknya di robek,” imbuhnya.

 “Jangan langsung dibuang, karena ada juga yang nakal, nanti dicuci lagi di setrika baru dijual lagi. Jadi harus dirobek.”tandasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version