Pemkot Balikpapan Apresiasi Komitmen PLN Dorong Program Inklusif Berbasis Lingkungan di Lapas

Asisten Tata Pemerintahan Setdakot Balikpapan Zulkifli

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Pemerintah Kota Balikpapan memberikan apresiasi tinggi kepada PT PLN (Persero) atas komitmen dan kontribusinya dalam mendorong pembangunan yang tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi. Tetapi juga menyentuh sisi sosial dan lingkungan secara berkelanjutan.

Hal tersebut disampaikan oleh Asisten I Tata Pemerintahan Setdakot Balikpapan, Zulkifli, dalam sebuah kegiatan yang melibatkan warga binaan lembaga pemasyarakatan (lapas) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN. 

Menurutnya, keterlibatan warga binaan dalam pelatihan pengolahan Fly Ash Bottom Ash (FABA) menjadi produk bernilai guna merupakan bentuk nyata dari pembangunan inklusif dan berkeadilan sosial.

“Program TJSL ini merupakan wujud nyata kepedulian dunia usaha terhadap keberlanjutan dan kemajuan masyarakat secara menyeluruh. Apalagi dengan melibatkan saudara-saudara kita yang saat ini tengah menjalani proses pembinaan dalam lembaga pemasyarakatan. Ini adalah gestur yang sangat baik dalam upaya mengubah paradigma usang bahwa warga binaan merupakan kaum yang harus dimarjinalkan,” ujar Zulkifli.

Jadi Bahan Baku

FABA yang selama ini dianggap sebagai limbah, kini dimanfaatkan menjadi bahan baku untuk membuat paving block, batako, dan produk bangunan lainnya. Inovasi ini membuka ruang baru bagi warga binaan untuk belajar, mengembangkan keterampilan, dan membekali diri dengan kemampuan yang dapat dimanfaatkan setelah mereka bebas nanti.

“Dengan teknologi dan inovasi yang tepat guna, bahan sisa pembakaran batu bara ini kini dapat diolah menjadi produk yang berguna dan bernilai ekonomi. Ini adalah bentuk transformasi yang cerdas dan strategis,” lanjutnya.

Pemerintah Kota Balikpapan mendukung penuh inisiatif seperti ini yang selaras dengan prinsip inklusivitas. Zulkifli menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, BUMN, BUMD, dan sektor swasta dalam menciptakan ruang-ruang pembinaan dan pemberdayaan yang berdampak langsung terhadap kualitas hidup warga binaan maupun masyarakat luas.

“Kolaborasi seperti ini bukan hanya berdampak langsung terhadap warga binaan, tetapi juga menginspirasi kita semua bahwa pembangunan manusia adalah tanggung jawab bersama. Kita ingin memastikan bahwa setelah masa hukuman berakhir, para warga binaan tidak lagi kembali ke jalan yang salah, tetapi justru menjadi agen perubahan yang produktif dan berkontribusi di tengah masyarakat,” tegasnya.

Zulkifli pun berharap agar program ini dapat terus dikembangkan dan ditindaklanjuti secara berkelanjutan, dengan menggandeng lebih banyak mitra serta potensi lokal yang ada di Balikpapan. Menurutnya, pelatihan ini harus dimaknai bukan sekadar sebagai rutinitas, melainkan sebagai kesempatan hidup kedua bagi warga binaan.

“Saya berharap program ini tidak berhenti di sini, tetapi terus dikembangkan dan ditindaklanjuti secara berkesinambungan. Dengan demikian, warga binaan benar-benar dapat memanfaatkan kesempatan ini, bukan hanya sebagai pelatihan semata. Tetapi sebagai pintu awal untuk memperbaiki kehidupan dan meraih masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.***

Editor : Ramadani

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses