Pemkot Balikpapan Dukung Program Pengendalian Banjir dan Air Bersih
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus mempercepat realisasi program strategis dalam pengendalian banjir dan pemenuhan kebutuhan air bersih.
Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo menyampaikan, bahwa sejumlah proyek penting telah diusulkan dan kini masuk. Dalam prioritas pembiayaan pemerintah pusat dan provinsi.
Salah satu program prioritas yang diusulkan adalah normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal. Bagus mengatakan usulan tersebut telah diterima oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV dan masuk dalam Pagu Indikatif Tahun 2026 setelah pembahasan dengan Komisi V DPR RI.
“Kami sudah usulkan dan alhamdulillah masuk Pagu Indikatif 2026. Saat ini pengerjaan awal sudah dilakukan melalui anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp6 miliar. Desain proyek juga telah rampung,” ujar Bagus, Sabtu (2/8/2025).
Ia berharap tidak ada pergeseran program, sehingga pengerjaan fisik bisa segera dimulai pada 2026 melalui dana APBN.
Selain proyek DAS Ampal, Pemkot juga tengah mengupayakan alokasi anggaran dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Untuk perawatan saluran pengendali banjir lainnya di kota ini.
Percepat Penyediaan Air Bersih Lewat Pengeboran Sumur
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih jangka pendek, Pemkot Balikpapan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kaltim melalui program pengeboran sumur dalam di lima titik lokasi.
“Lima titik sumur telah diusulkan dan disetujui, yakni di Balikpapan Barat, Gunung Malang, Teritip, Telaga Sari, dan satu titik tambahan lainnya,” jelasnya.
Tiga titik akan mulai dikerjakan melalui APBD Murni 2025. Sementara dua titik sisanya melalui APBD Perubahan Agustus mendatang.
Pipa Sepaku-Balikpapan Jadi Solusi Air Bersih Jangka Panjang
Dalam jangka panjang, Pemkot mendukung pembangunan sistem perpipaan air baku dari Sepaku ke Balikpapan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Proyek ini dinilai strategis untuk mendukung kebutuhan air bersih Balikpapan dan kawasan penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kami mendapat jatah 1.000 liter per detik dari Kementerian PUPR. Investor swasta sudah menyatakan minat untuk menggarap proyek ini,” ungkapnya.
Tahap awal dimulai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerja sama (PKS), dilanjutkan survei lapangan, penyusunan Detail Engineering Design (DED), dan perhitungan biaya.
Rencana pembangunan pipa sepanjang 40–50 kilometer ini diharapkan dapat menjawab tantangan ketersediaan air baku bagi masyarakat Balikpapan.***
Editor : Ramadani
BACA JUGA
