BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Pemerintah Kota Balikpapan mengungkapkan, melonjaknya harga gula pasir kemasan di pasaran karena stok menipis. Namun Pemerintah Kota Balikpapan membantah jika gula pasir kemasan sedang kosong

“Ada pun di pasaran itu gula mengalami kenaikan, karena stok menipis bukan tidak ada,” ujar Kepala Dinas Perdagangan Arzaedi Rachman.

Terkait adanya sejumlah ritel modern yang membatasi pembelian gula pasir kemasan, dianggap wajar. Sehingga masyarakat lainnya kebagian. Namun kembali dia menegaskan, gula pasir kemasan tidak kosong, hanya stok tebatas.  

“Bukan langka, Cuma persediaan menipis, untuk itu di lapangan ada beberapa ritel yang mengalami pembatasan ini menurut saya wahar saja, ini demi  pemerataan pembelian,” ujarnya.

Bahkan kata dia, masih ada yang menjual gula pasir kemasan sesuai dengan harga ecerah tertinggi (HET). “Terus terang saja menurut pantauan kami di lapangan gula kemasan masih ada yang menjual Rp 12.500,” terangnya.

Dia berharap, menipisnya stok gula kemasan bisa segera teratasi. Karena Pemerintah telah memberi ijin untuk melakukan impor “Alahamdulilah Direktorat Perdagangan Dalam Negeri sudah mengeluarkan ijin impor kepada 7 perusahaan  pabrik gula yang ada di Indonesia,” ujarnya

“Nah ini mudah-mudahan dalam waktu dekat untuk distribusi gula ini dengan harga HET Rp 12.500 dapat terlaksana dengan baik,”

Dia juga meminta masyarakat tidak panic, sehingga memborong dalam jumlah yang besar. Masyaraklat diminta membeli sesujai kebutuhan. “Kalau misalnya satu bulan itu gula hanya butuh 2 kg, ta dua kilo saja, jangan dibrong banyak-banyak,” ujarnya.

Kata dia, dengan masyarakat membeli gula pasir kemasan dalam jumlah yang besar, justru yang menyebabkan harga melonjak. Justru membeli dalam jumlah yang besar sama saja melakukan penimbunan di rumah.

“Disatu sisi kita melarang penimbunan kepada distributor tapi disisi lain kita tidak sadar dengan masyarakat memborong konsumsi berlebihan,” ujarnya

“Yang tidak bijak tadi itu mengalihkan penimbunan dirumah-rumah, ini yang kami hindari jangan masyarakat melakukan itu.”

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version