Pemkot Balikpapan Komit Bangun Sekolah Baru Tiap Tahun, Atasi Kekurangan Daya Tampung
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan menunjukkan keseriusannya dalam mengatasi persoalan klasik kekurangan daya tampung sekolah negeri di kota minyak. Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, menegaskan bahwa Pemkot berkomitmen membangun tiga hingga empat sekolah baru setiap tahun guna memastikan seluruh anak usia sekolah mendapatkan akses pendidikan yang layak.
Menurut Bagus, kondisi saat ini menunjukkan hampir 50 persen lulusan SD tidak tertampung di SMP Negeri, sementara lulusan SMP yang dapat melanjutkan ke SMA atau SMK Negeri juga baru sekitar separuh dari total siswa.
“Karena itulah, saya bersama Pak Wali berkomitmen membangun sekolah-sekolah baru yang menjadi kewenangan pemerintah kota, yaitu SD dan SMP. Setiap tahun kami targetkan 3 hingga 4 unit baru, lengkap dengan sarana dan tenaga pendidiknya,” ujar Bagus Susetyo, Senin (6/10/2025).
Setiap sekolah baru yang akan dibangun ditargetkan memiliki 8 hingga 10 ruang kelas, dengan kapasitas ideal 35 siswa per kelas. Tahun ini, Pemkot Balikpapan akan memprioritaskan pembangunan SD baru di wilayah timur, yang selama ini dikenal sebagai kawasan dengan kepadatan penduduk tinggi dan minim fasilitas pendidikan dasar.
“Tahun lalu kami sudah membangun tiga unit Sekolah yakni SMP 26, SMP 27, dan SMP 28, termasuk yang berlokasi di kawasan Balikpapan Regency. Tahun ini giliran wilayah timur yang akan mendapat prioritas,” tambahnya.
Selain pembangunan SD dan SMP, Pemkot juga tengah menyiapkan rencana pembangunan SMA di kawasan Islamic Center pada tahun 2026, serta SMK baru di Balikpapan Barat dan sekitar Perumahan WIKA. Meskipun kewenangan pembangunan SMA dan SMK berada di tangan Pemerintah Provinsi Kaltim, koordinasi dan dukungan lahan tetap diberikan oleh Pemkot.
Langkah memperluas daya tampung juga tidak hanya melalui pembangunan fisik. Pemkot Balikpapan memberikan subsidi SPP kepada 13 SMP swasta sebagai bentuk dukungan terhadap sekolah non-negeri agar tetap bisa menampung siswa dari keluarga berpenghasilan rendah.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan sekolah negeri. Sekolah swasta juga berperan besar. Karena itu, Pemkot membantu mereka agar tidak membebani masyarakat, khususnya dari kalangan menengah ke bawah,” jelas Bagus.
Di sisi lain, peningkatan kualitas guru dan tenaga kependidikan menjadi bagian penting dari strategi peningkatan mutu pendidikan di Balikpapan. Pemkot telah mengusulkan tambahan formasi guru melalui jalur PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) maupun skema kontrak independen untuk mengisi kekurangan tenaga pengajar di beberapa sekolah baru.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Balikpapan, Muhaimin menegaskan, bahwa program prioritas pendidikan tidak akan terganggu oleh potensi penurunan Dana Bagi Hasil (DBH) atau fluktuasi pendapatan daerah.
“Kami pastikan program prioritas seperti pendidikan, kesehatan, dan penanganan banjir tetap berjalan sesuai rencana. Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang tidak boleh ditunda,” ujarnya.
Muhaimin menambahkan, Pemkot juga berharap pemerintah pusat kembali membuka formasi CPNS dan PPPK untuk tenaga guru dan kesehatan pada tahun depan agar daerah dapat menutupi kekurangan pegawai di sektor-sektor vital.
Dengan berbagai langkah ini, Pemkot Balikpapan berharap ke depan tidak ada lagi anak yang gagal melanjutkan pendidikan hanya karena keterbatasan ruang kelas atau biaya.
“Visi kami jelas, yaitu pemerataan akses dan peningkatan kualitas pendidikan di seluruh wilayah Balikpapan, dari timur hingga barat. Tidak boleh ada anak yang tertinggal,” tutupnya.***
BACA JUGA
