BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Demi menjaga kelestarian kebun Raya Balikpapan (KRB) dapat dilakukan melalui pesan dan edukasi secara luas turun temurun, sehingga komitmen ini tidak saja dilaksanakan oleh yang ada saat ini tetapi juga oleh generasi penerus.

Langkah ini dilakukan untuk memperkuat komitmen menjaga Kebun Raya Balikpapan dan Hutan. Pasalnya, Kalimantan merupakan paru-paru dunia sehingga keberadaan ruang terbuka hijau harus dapat dilestarikan.

Hal ini disampaikan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, dalam pesan tertulisnya yang dibacakan Plt Asisten I Bidang Tata Pemerintahan, Zulkifli dalam Peringatan Hari Ulang Tahun Kebun Raya Balikpapan di Aula KRB, Kamis, (1/12/2022). 

“’Di usianya ke 17 tahun ini, saya pun berharap semakin banyak masyarakat Balikpapan yang sudah pernah berkunjung ke KRB, khususnya kalangan pelajar dan mahasiswa,” ucapnya.

Kebun Raya Balikpapan memiliki luas 309 hektare ini hanya berjarak 13 kilometer dari pusat kota. Sehingga, menurutnya tidak heran apabila pengunjung ramai.

“Dengan rata-rata jumlah pengunjung 100 orang di hari biasa dan mencapai 500-1000 orang di akhir pekan. Sehingga menjadikan salah satu destinasi wisata andalan Kota Balikpapan,” imbuh Zulkifli.

Dalam kesempatan ini, Ia pun mengucapkan terima kasih semua pihak yang telah berkontribusi bagi kemajuan pengembangan KRB.

“Semoga dengan adanya IKN bisa menjadikan KRB mendapatkan perhatian yang lebih besar dalam melaksanakan fungsinya sebagai sarana wisata sekaligus edukasi,” tuturnya.

Peringatan HUT Kebun Raya Balikpapan dirayakan dengan berbagai lomba dan pelatihan serta peluncuran buku Jahe Balikpapan.

Sedangkan, keputusan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan memperjuangkan adanya Kebun Raya Balikpapan (KRB) patut apresiasi. 

Pasalnya saat ini KRB tidak hanya sebagai kawasan konservasi tumbuhan tetapi banyak juga tumbuhan untuk obat-obatan. 

“Dari hasil penelitian biome Universitas Airlangga (Unair) beberapa waktu lalu terkait identifikasi tumbuhan berpotensi obat di KRB cukup banyak,” ujar Kepala UPTD Kebun Raya Balikpapan (KRB), Lukman Riyadi.

Kata Lukman, pihak DLH Balikpapan, KRB dan Unair sendiri sudah melakukan kerja sama penelitian terkait potensi tanaman obat di KRB sejak 2019 lalu dan dari identifikasi awal banyak ditemukan potensi tanaman obat.

“Hasil penelitian tersebut ternyata di sini (KRB) terdapat beragam tumbuhan obat yang potensinya sangat besar jika kita gali lebih dalam, karena hasil fitokimianya menunjukan positif semua terhadap uji kimianya,” akunya.

Sementara itu, Kabid Kebersihan DLH Kota Balikpapan, Muhammad Yusuf mengatakan, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan dan Pemprov Kaltim juga berupaya untuk mengurangi sampah hingga 30 persen di tahun 2025

“Kami juga berupaya mendukung pengurangan sampah plastik, salah satunya dengan proses daur ulang,” akunya. 

Apalagi setelah adanya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.

“Kaltim juga sudah sepakat dengan pemerintah pusat untuk membahas hal ini. Penekannya saat ini fokus pada masyarakat terkait dalam hal pembatasan, pemanfaat dan pendaur ulangan sampah,” ungkapnya.

Yusuf menerangkan, pihaknya optimis Kota Balikpapan akan mampu mencapai target tersebut karena Balikpapan dinilai sebagai salah satu kota terbanyak Bank Sampah. 

“Artinya, dengan keberadaan Bank Sampah menunjukkan adanya keterlibatan ataupun kontribusi masyarakat Balikpapan sudah sangat baik dalam hal pemanfaatan sampah,” pungkasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version