Pemkot Balikpapan Matangkan Kajian Pembangunan Pasar Induk, Jadi Pusat Distribusi Pangan

Kepala Disdag Balikpapan, Haemusri Umar. Ia sebut harga cabai tembus Rp 80 ribu per kilogram. (Foto: Inibalikpapan.com)

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan bersama DPRD dan Universitas Gadjah Mada (UGM) tengah mematangkan kajian akademik pembangunan Pasar Induk Balikpapan. 

Infrastruktur strategis ini dirancang menjadi pusat distribusi utama komoditas pangan dan hortikultura di wilayah Balikpapan dan sekitarnya.

Pertemuan pembahasan yang digelar bersama DPRD Balikpapan tersebut membahas hasil kajian akademik yang dikerjasamakan dengan UGM, sebagai bagian dari upaya memaksimalkan potensi dan kebutuhan pangan daerah.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan, Haemusri Umar, menjelaskan bahwa hasil pembahasan telah menghasilkan kesepakatan awal untuk menyinkronkan hasil kajian akademik dengan master plan pembangunan pasar induk yang sedang disusun oleh pihaknya.

“Dari hasil pembahasan, sudah ada kesepakatan untuk menyelaraskan hasil kajian dari DPRD dengan master plan yang kami susun tahun 2025 ini. Tujuannya agar seluruh rencana pembangunan bisa padu dan saling mendukung,” ujar Haemusri Umar, Kamis (9/10/2025).

Rencana pembangunan Pasar Induk Balikpapan akan berdiri di atas lahan seluas lebih dari 9 hektare. Dalam master plan-nya, kawasan tersebut akan dilengkapi dengan gudang logistik dan area bongkar muat terintegrasi. Sehingga memudahkan alur distribusi pangan dari luar daerah.

Haemusri juga mengusulkan agar aktivitas bongkar muat komoditas pangan dan hortikultura dipusatkan di Pelabuhan Peti Kemas Kariangau. Bukan lagi di beberapa pelabuhan kecil seperti Semayang atau Sepinggan.

“Kalau semua kegiatan bongkar muat dipusatkan di Kariangau, maka tidak ada lagi truk besar yang masuk ke dalam kota. Ini juga sesuai dengan Perda yang melarang kendaraan roda besar beroperasi di siang hari,” jelasnya.

Wajib Sewa Gudang

Dengan konsep tersebut, lanjut Haemusri, seluruh distributor di Balikpapan nantinya diwajibkan menyewa gudang di kawasan pasar induk. Langkah ini menjadi bagian dari pengaturan logistik sekaligus potensi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Setelah proses bongkar muat dilakukan di pasar induk. Distribusi barang akan diteruskan ke berbagai pasar tradisional dan pusat penjualan di seluruh Balikpapan.

“Konsepnya satu pintu. Semua komoditas pangan masuk lewat Pelabuhan Kariangau, bongkar di pasar induk. Baru kemudian didistribusikan ke pasar-pasar lain. Dengan begitu, arus barang jadi lebih tertib, efisien, dan terpusat,” terang Haemusri.

Ia menambahkan, pembangunan pasar induk ini diharapkan tidak hanya memperkuat sistem logistik dan ketahanan pangan. Tetapi juga menciptakan tata kelola distribusi yang modern dan berdaya saing tinggi di Kota Balikpapan.

“Kita berharap, pasar induk ini bisa menjadi backbone sistem pangan Balikpapan ke depan,” pungkasnya.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses