Pemkot Balikpapan Pastikan Distribusi Beras Aman, Minta Warga Tak Panic Buying

Pedagang beras di kawasan Pandansari Balikpapan Barat. (Foto:Samsul/Inibalikpapan.com)

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan memastikan bahwa pasokan beras ke wilayah tetap berjalan normal, meskipun sempat terjadi keterlambatan distribusi akibat proses pemeriksaan ulang. Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut atas temuan beras oplosan yang marak secara nasional.

“Kondisi ini terjadi karena adanya penyortiran kembali beras premium dan non-premium. Semuanya harus diteliti dan dilakukan assessment ulang, sehingga memerlukan waktu,” jelas Wakil Wali Kota Balikpapan, H. Bagus Susetyo, dalam pernyataannya, Kamis (31/7/2025).

Ia menjelaskan, beras dari luar daerah seperti Sulawesi dan Jawa Timur tetap masuk setiap hari, namun proses distribusinya sempat tertahan karena harus melewati pemeriksaan kualitas. Langkah ini diambil untuk memastikan beras yang beredar memenuhi standar dan bebas dari campuran tidak layak konsumsi.

“Kami perkirakan dalam satu atau dua hari ke depan situasi kembali normal. Tidak ada kekosongan stok, hanya distribusinya sedikit lambat karena pengecekan ulang,” tambahnya.

Pemerintah Intensifkan Pengawasan dan Operasi Pasar

Untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan 11 bahan pokok, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Dinas Perdagangan terus melakukan pengawasan dan koordinasi rutin. Operasi pasar juga digelar di berbagai titik untuk menjaga stabilitas harga pangan, termasuk beras.

Pemkot juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi dan menghindari praktik panic buying.

“Kami selalu berkoordinasi setiap minggu bersama Satgas Pengendalian Inflasi, bahkan saya ikut hadir dalam rapat bulanan. Bila ada informasi meragukan, sampaikan langsung ke Satgas yang ada di pasar,” ujar Bagus.

Selain itu, masyarakat juga dapat membeli beras di Toko Penyeimbang milik Perumda dan melalui program dari Bulog yang ditujukan untuk menjaga keterjangkauan harga bahan pokok.

“Sistem distribusi sebenarnya sudah berjalan. Kalau pun sempat ada kekosongan stok, itu hanya sementara. Proses distribusinya akan segera dipercepat,” katanya menegaskan.

Inflasi Masih Terkendali

Terkait perkembangan inflasi, Wawali mengungkapkan bahwa angka inflasi di Kota Balikpapan pada Juni 2025 tercatat sebesar 1,77 persen. Angka ini masih lebih rendah dibanding inflasi nasional yang mencapai 2,5 persen.

Menurutnya, kenaikan harga yang terjadi lebih disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan masyarakat seiring bertambahnya jumlah pendatang ke Balikpapan.

“Kenaikan harga bisa terjadi jika stok tidak mencukupi. Tapi kalau stok tersedia, harga akan stabil. Kami harap media juga membantu menyampaikan informasi yang benar agar tidak memperkeruh situasi,” pungkas Bagus.***

Editor : Ramadani

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses