Pemkot Balikpapan Perkuat Transformasi Digital, Layanan Publik Harus Makin Mudah dan Terintegrasi
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan terus mempercepat transformasi digital sebagai bagian dari penguatan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Upaya ini bertujuan menghadirkan layanan publik yang lebih efektif, efisien, transparan, serta mampu menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin dinamis.
Dalam kegiatan literasi dan pembinaan layanan digital yang digelar pekan lalu, Sekretaris Daerah Kota Balikpapan menegaskan bahwa pemerintah daerah sudah melampaui tahap digitalisasi dasar. Indonesia, termasuk Kota Balikpapan, kini memasuki fase pemerintahan digital terintegrasi yang menuntut kolaborasi dan interoperabilitas antarsistem.
“Transformasi digital bukan sekadar membuat aplikasi, tetapi memastikan seluruh layanan terkoneksi, terintegrasi, dan benar-benar memudahkan masyarakat,” tegasnya, Rabu (19/11/2025).
Salah satu layanan yang kini dirasakan langsung manfaatnya oleh warga adalah kemudahan mencetak dokumen di Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM). Warga tidak lagi harus mengantre di Kantor Disdukcapil, karena pencetakan sudah tersedia di kantor kecamatan hingga DPMPTSP.
“Layanan seperti ini harus terus disosialisasikan untuk memastikan masyarakat merasakan manfaatnya,” tambahnya.
Tantangan Menuju Layanan Digital Paripurna
Sekda juga menyoroti sejumlah tantangan yang masih perlu dibenahi agar transformasi digital berjalan optimal. Mulai dari integrasi layanan lintas sektor yang belum sepenuhnya terhubung, kesenjangan infrastruktur digital, duplikasi aplikasi, hingga pengelolaan data yang belum terintegrasi secara menyeluruh.
Selain itu, peningkatan kapasitas SDM dan kepemimpinan digital ikut menjadi fokus penting. Ia juga mengingatkan bahwa ancaman keamanan siber semakin meningkat seiring masifnya digitalisasi.
“Semakin digital layanan kita, semakin tinggi pula risiko serangan siber. Keamanan data pemerintah dan masyarakat harus menjadi prioritas,” jelasnya.
Pelaku Usaha Diminta Beradaptasi
Di kesempatan yang sama, Sekda meminta para pelaku usaha lokal untuk terus meningkatkan kompetensi digital, terutama dalam pengadaan barang dan jasa berbasis elektronik. Saat ini seluruh proses menggunakan sistem e-purchasing dan katalog elektronik.
“Masih banyak kontraktor lokal yang tertinggal karena tidak mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah tetap memberi ruang bagi pelaku usaha daerah, tetapi kompetensi juga harus ditingkatkan,” ujarnya.
Harapan Ke Depan
Pemkot berharap kegiatan literasi digital dapat memperkuat kolaborasi lintas instansi serta mendorong layanan publik yang lebih inklusif dan adaptif. Transformasi digital disebut sebagai agenda besar yang membutuhkan komitmen semua pihak, termasuk masyarakat sebagai pengguna utama layanan.
“Semoga langkah ini membawa kita menuju layanan pemerintahan digital yang semakin baik, semakin dekat dengan warga, dan memberikan kemudahan bagi seluruh masyarakat Balikpapan,” tutup Sekda.***
BACA JUGA
