BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Balikpapan melaksanakan Forum Konsultasi Publik, Rabu (2/11/2022).

Adapun yang dibahas yakni Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang Pemberian Intensif dan Kemudahan investasi, yang dihadiri juga dari Ketua Bapemperda DPRD Balikpapan Andi Arif Agung serta para stakeholder lainnya.

Kepala DPMPTSP Boedi Liliono mengatakan, tak bisa dipungkiri peran penting investasi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat serta menyerap tenaga kerja, meningkatkan pelayanan publik, meningkatkan produk domestik dan pengembangan UMKM.

“Pemberian insentif atau kemudahan investasi di daerah sangat diharapkan, dan sejalan dengan UU cipta kerja yang mengamalkan pada seluruh Pemerintah daerah untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masarakat dan peningkatan daya saing daerah,” ujar Boedi Liliono.

Oleh karena itu pemberian insentif oleh Pemerintah daerah berupa dukungan kebijakan piscal antara pemerintah daerah kepada masyarakat dan dilakukan sebagai salah satu upaya peningkatan investasi di daerah.

Balikpapan yang kedepan akan berperan sebagai penyangga IKN terus berusaha mendorong peran masyarakat dan sektor swasta dalam membangun daerah, diantaranya menyusun naskah dan menjelaskan rancangan peraturan daerah tentang pemberian insentif dan kemudahan investasi sebagai bukti bahwa Pemkot Balikpapan melalui DPTMPSP sangat respon dan taat hukum dengan melaksanakan perintah Undang-undang.

“Yang mana realisasi investasi Kota Balikpapan sejak tahun 2017 mengalami peningkatan, dari Rp16 miliar pada tahun 2017 hingga 2021 mencapai Rp16 triliun.

“Semoga dengan pemberian insentif maupun kemudahan investasi kedepannya, Balikpapan semakin jadi menarik tujuan investasi di dukung iklim investasi yang kondusif, kualitas pelayanan publik yang prima dan juga momentuk pemindahan IKN ke Kaltim berdampak dengan nilai Kota Balikpapan sebagai lokasi investasi,” sambungnya.

Boedi mengatakan, sepanjang tahun ini, investasi di Balikpapan ditargetkan sebesar Rp 3,3 triliun. Sedangkan target Provinsi Kaltim untuk Balikpapan, Rp 14 triliun. Realisasi hingga kuartal II mencapai Rp 4,2 triliun.

“Capaian kita baru diangka Rp 4,2 triliun hingga kuartal II,” ujar Boedi.

Dia menuturkan, berdasarkan hasil laporan Investasi tahun 2021 lalu, sesuai Rencana Strategis (Renstra), Kota Balikpapan ditargetkan sebesar Rp3,1 triliun, dan terealisasi sebesar Rp 19 triliun atau lebih tinggi 600 persen.

Kenaikan realisasi investasi ini didorong oleh adanya proyek strategis nasional, yakni proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) untuk pengerjaan perluasan kilang Pertamina.

“Peningkatan investasi tahun lalu juga didorong investasi pembangunan infrastruktur di tol yang sebagian juga berada di wilayah Balikpapan,” terangnya.

Tahun ini, dengan masih berlangsungnya RDMP dan laporan perusahaan yang ada di Balikpapan pihaknya tetap optimistis target bisa tercapai.

“Apalagi tahun ini didukung proyek nasional Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Balikpapan sebagai kota penyangga IKN tentu menjadi peluang investasi,” tuturnya

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version