Pemkot Balikpapan Siapkan Proyek Jembatan Rp600 Miliar Atasi Kemacetan Muara Rapak dan KM 5
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus mengupayakan solusi konkret terhadap persoalan kemacetan lalu lintas yang kerap menjadi keluhan masyarakat. Terutama di kawasan padat seperti Muara Rapak dan Kilometer 5, Balikpapan Utara.
Dalam pertemuan bersama para pengusaha Balikpapan yang digelar baru-baru ini, Wali Kota Rahmad Mas’ud menegaskan komitmen pemerintah kota untuk membangun infrastruktur pendukung. Guna mengurai kemacetan sekaligus meningkatkan konektivitas antarwilayah.
Salah satu topik yang mencuat dalam forum tersebut adalah usulan solusi jangka pendek dari salah satu pengusaha, Charles, pemilik jaringan Hotel Platinum. Ia mengusulkan agar dilakukan modifikasi arus lalu lintas di titik-titik rawan kemacetan sebagai langkah sementara sembari menunggu realisasi proyek jangka panjang.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Rahmad Mas’ud mengungkapkan bahwa Pemkot Balikpapan telah menyiapkan program strategis berupa pembangunan jembatan penghubung antara wilayah Balikpapan Barat dan kawasan industri Kariangau. Proyek ini diproyeksikan menjadi solusi jangka panjang untuk mengurai kemacetan sekaligus memperkuat konektivitas kawasan industri.
“Anggaran yang disiapkan sekitar Rp600 miliar dan kita targetkan selesai dalam waktu dua hingga tiga tahun ke depan,” ujar Rahmad di hadapan para pelaku usaha.
Ia menambahkan, dalam pelaksanaan proyek ini, Pemkot akan melibatkan pengusaha lokal, sehingga manfaat pembangunan tidak hanya dirasakan dari sisi transportasi. Tetapi juga menggerakkan perekonomian masyarakat sekitar.
“Sinergi antara pemerintah dan dunia usaha sangat penting, agar pembangunan ini berjalan lancar dan manfaatnya dirasakan luas,” tambah Rahmad.
Pembangunan Tetap Perhatikan Aspek Lingkungan
Wali Kota juga menekankan pentingnya aspek keberlanjutan dalam pembangunan infrastruktur. Ia menegaskan bahwa proyek jembatan ini akan dilaksanakan dengan memperhatikan dampak terhadap lingkungan hidup. Khususnya terhadap kawasan mangrove yang tersebar di sepanjang jalur rencana pembangunan.
“Kita tidak bisa asal bangun. Harus memperhatikan dampak lingkungan, termasuk ketinggian konstruksi dan jalur yang menembus kawasan Tanah Kering,” jelasnya.
Pemkot berkomitmen menjaga kelestarian ekosistem sekitar, terutama di kawasan pesisir yang menjadi habitat mangrove dan memiliki nilai ekologis tinggi. Oleh karena itu, dalam perencanaan teknis. Pihaknya melibatkan tenaga ahli lingkungan untuk memastikan tidak ada kerusakan yang ditimbulkan oleh proyek tersebut.
Prioritas Infrastruktur 2025–2026
Rencana pembangunan jembatan penghubung ini merupakan bagian dari pengembangan infrastruktur kawasan Balikpapan Barat yang telah masuk dalam skala prioritas pemerintah daerah. Diharapkan, proses pembangunan dapat dimulai pada akhir tahun ini atau paling lambat awal 2026. Tergantung pada kesiapan teknis dan pembebasan lahan.
Proyek ini juga diproyeksikan sebagai solusi permanen untuk mengurangi beban lalu lintas dari dan menuju kawasan pelabuhan serta industri di Kariangau yang selama ini menjadi salah satu penyumbang kepadatan lalu lintas di ruas-ruas utama kota.
Menurut Rahmad, pembangunan jembatan ini juga akan membuka akses baru bagi distribusi logistik, mempercepat waktu tempuh antarwilayah. Dan menjadi pendorong pertumbuhan kawasan industri baru di Balikpapan Barat.
“Kita ingin Balikpapan menjadi kota yang tidak hanya berkembang dari sisi ekonomi. Tapi juga nyaman dan lancar secara mobilitas,” kata Rahmad.
Harapan Kolaborasi Semua Pihak
Wali Kota menutup pernyataannya dengan mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk dunia usaha, masyarakat, dan legislatif. Untuk bersama-sama mendukung rencana pembangunan ini. Ia berharap dukungan penuh dapat mempercepat realisasi proyek. Serta memastikan manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Dengan dukungan semua pihak, saya optimis pembangunan ini bisa berjalan lancar. Tepat waktu, dan menjadi tonggak perubahan sistem transportasi di Balikpapan,” pungkasnya.***
Editor : Ramadani
BACA JUGA
