Pemkot Berharap Sektor Perhotelan-Pariwisata Balikpapan Bangkit, Event Nasional jadi Angin Segar
BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – Sektor perhotelan dan pariwisata di Balikpapan menunjukkan tren penurunan okupansi ketimbang tahun lalu. Meski demikian, pemkot dan pelaku industri yakin kondisi akan membaik pada semester kedua 2025. Ini seiring berlangsungnya sejumlah agenda besar, event HUT ke-45 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) yang akan berlangsung pekan depan.
Kepala Badan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (BPPDRD) Balikpapan, Idham, mengatakan event berskala nasional itu ia harap mampu mendorong peningkatan hunian hotel yang sempat melandai dalam beberapa bulan terakhir.
“Mudah-mudahan dengan adanya acara event di Dekranas minggu depan ini. Ya itu akan meningkatkan kembali lah okupansi hotel,” ujar Idham. Ia menambahkan, peningkatan okupansi hotel akan berdampak ke berbagai sektor lain seperti restoran, rumah makan, kafe, hingga destinasi wisata.
Pelaku Industri Bersiap
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Balikpapan, Soegianto, juga memastikan seluruh hotel dan restoran anggota PHRI telah menyatakan kesiapan penuh menyambut peserta dan tamu undangan.
“Yang jelas teman-teman hotel di Balikpapan siap. Apalagi kondisi okupansi sekarang memang belum seramai dulu. Jadi momen ini sangat pas. Otomatis, dengan tamu dari berbagai daerah, kamar-kamar akan terisi penuh,” kata Soegianto, Senin (30/6/2024).
Ia menyebutkan, hotel berbintang tiga hingga lima menjadi pilihan utama para tamu. Sebagian besar kamar telah mereka pesan sejak jauh hari. Gelombang kedatangan tamu kemungkinan bermula pada 8 Juli, sehari sebelum acara puncak Dekranas.
“Kalau tamu membludak, hotel bintang satu dan dua pun pasti akan terpakai. Untuk saat ini, sebagian besar tamu datang secara individu, bukan rombongan besar. Jadi fasilitas penjemputan khusus masih menunggu arahan panitia, terutama untuk tamu VVIP,” jelasnya.
Tahun ini, sektor perhotelan Balikpapan menargetkan pendapatan sebesar Rp70 miliar. Hingga pertengahan tahun, realisasi pendapatan sudah mendekati Rp40 miliar. Namun, capaian ini tak lepas dari tantangan, termasuk pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat yang menyebabkan banyak Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mengurangi perjalanan dinas.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo menyoroti adanya potensi kebocoran pendapatan dari sektor pajak dan retribusi. Ia menekankan pentingnya digitalisasi untuk menutup celah tersebut dan memastikan optimalisasi penerimaan daerah, termasuk dari sektor hotel dan restoran.
Objek wisata seperti Pantai Manggar dan beberapa destinasi lokal lainnya juga pemkot proyesikan mengalami peningkatan kunjungan seiring membaiknya mobilitas masyarakat.***
BACA JUGA
