BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan mewaspadai gelombang kedua kasus covid-19 pasca diberikan kelonggaran maupun sejumlah kegiatan yang akan berlangsung dalam waktu dekat hingga awal tahun 2021.

Pertama yang diwaspadai yakni tahapan persiapan pilkada Balikpapan dimana akan dilakukan rapid test bagi belasan ribu penyelenggara pemilu mulai dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) hingga Bawaslu.

“Kita akan menghadapi pilkada, ada 1500 TPS kira-kira 13.500 orang (KPPS)  yang harus di rapid test ini angka yang tidak main-main,” ungkap Wali Kota Rizal Effendi dihadap management dan dokter RS Siloam Balikpapan (23/11/2020).

Sementara untuk rapid test Bawaslu justru pemenang tendernya fasilitas kesehatan (faskes) dari Jakarta. Hal itu yang justru dikhawatirkan. Karena bakal ada petugas medis yang datang ke Kota Balikpapan untuk melakukan rapid test.

“Nanti akhir bulan kita melaksanakan rapid test, yang kita hati-hati Bawaslu karena pemenangnya (tender) dari Jakarta. Kenapa kebijakan seperti itu nanti petugas dari jakarta didatangkan ke Balikpapan tahunya dia yang positif,” ujarnya.

“Kalau KPU pemenangnya klinik Riski Balikpapan, tapi Bawaslu pemenangnya dari Jakarta. Harusnya pemerintah mengantisipasi persoalan begitu, masa pemenangnya harus dari Jakarta. Akan memudahkan kalau dilakukan klinik atau rumah sakit di Balikpapan,” Katanya.

Kemudian rencana akan mulainya pembelajaran tatap muka pada awal tahun depan mulai dari PAUD hingga setingka SMA.  Bukan hanya soal kekhawatiran muncul klaster baru tapi juga menyangkut guru-guru dan siswa yang harus rapdi test.

“Kemudian diawal tahun nanti rencana kita pada 12 Januari kita akan membuka sekolah. Sekolah ini tidak gampang karena yang dibuka mulai Paud sampai SMA dan SMK Dan kita harus rapid test guru-gurunya, ini pekerjaan yang tidak gampang,” ujarnya.

Rizal juga kini terus memantau pelaksanaan protokol kesehatan dalam acara perkawinan. Sehingga dia rutin menghadiri undangan perkawainan. “Saya beberapa minggu ini rajin menghadiri perkawinan untuk melihat protokol kesehatan,” akunya.

“Umumnya diperkawinan agak berat kerumunan dan penggunaan masker, sering lupa karena asyik bergembira. Kita mohon masyarakat penegakkan disiplin agar kita bisa menekan angka terkonfirmasi positif,” pintanya.

Dia juga meminta pengertian masyarakat, karena saat ini penegakkan disiplin prokol kesehatan masih ketat,. “Saya mohon pengertian seluruh anggota masyarakat saat ini penanganan penegakkan covid-19 lebih tegas,” ujarnya.

Bahkan kata dia, kepolisian tidak akan mengeluarkan izin untuk kegiatan di masyarakat sebagai antisipasi. “Kepolisian tidak akan mengeluarkan izin keramaian untuk mengurangi masyarakat yang kebablasan karena banyak dilakukan kelonggaran,” pungkasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version