Pemprov Kaltim Pastikan Insentif Guru Non-ASN Berlanjut Tahun Depan

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik, khususnya guru non-Aparatur Sipil Negara (non-ASN) di seluruh kabupaten dan kota. Melalui program bantuan insentif, Pemprov Kaltim kembali mengalokasikan anggaran besar pada tahun ini sebagai bentuk dukungan nyata kepada para pendidik yang selama ini bekerja dengan penghasilan terbatas.

Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud mengatakan bahwa pemerintah hadir untuk memberi ruang kesejahteraan lebih baik bagi guru non-ASN, terutama yang mengabdi di sekolah-sekolah dasar hingga pendidikan anak usia dini. “Bantuan insentif untuk guru non-ASN yang telah mendedikasikan waktu mereka untuk mendidik anak-anak,” ujarnya. Menurut Rudy, peran mereka sangat vital dalam membangun kualitas pendidikan sejak usia dini.

Tahun ini, Pemprov Kaltim telah menyiapkan pagu anggaran sebesar Rp76,6 miliar. Dana tersebut dialokasikan untuk guru PAUD, TK, SD, dan SMP non-ASN. Selain itu, bantuan juga menyasar guru Raudatul Athfal (RA), madrasah ibtidaiyah (MI), madrasah tsanawiyah (MTs), hingga ustaz dan ustazah di lingkungan pendidikan keagamaan. Rudy menyebutkan bahwa hingga awal November 2025, dana insentif yang telah tersalurkan mencapai Rp68,3 miliar.

Berdasarkan data distribusi, penerima terbanyak berada di Kutai Kartanegara dengan 4.634 guru, disusul Kutai Timur sebanyak 4.175 guru. Di posisi berikutnya terdapat Samarinda sebanyak 3.452 guru, Balikpapan 2.376 guru, Bontang 1.899 guru, Berau 1.884 guru, dan Paser 1.704 guru. Sementara itu, Penajam Paser Utara tercatat menerima 1.465 guru penerima, Kutai Barat 561 guru, serta Mahakam Ulu sebanyak 393 guru.

Rudy menjelaskan bahwa pada triwulan keempat tahun ini pemerintah kembali menyiapkan penyaluran tambahan sebesar Rp8 miliar. Ia berharap seluruh guru yang memenuhi syarat dapat segera mengajukan agar tidak ada yang tertinggal. “Guru non-ASN PAUD dan TK yang belum mendapat bantuan bisa segera mengajukan. Mudah-mudahan tidak ada guru yang tertinggal,” tuturnya.

Secara keseluruhan, Pemprov Kaltim mencatat jumlah guru yang telah menerima bantuan insentif pada triwulan III dan IV mencapai 23.007 orang. Meski kewenangan sekolah berada pada pemerintah kabupaten dan kota, Pemprov Kaltim tetap mengambil langkah intervensi melalui dukungan insentif ini sebagai upaya memperbaiki kesejahteraan tenaga pendidik.

Rudy memastikan program bantuan insentif ini bukan hanya berlangsung tahun ini saja, melainkan akan tetap dilanjutkan pada tahun depan hingga tahun-tahun mendatang. “Kami berkomitmen untuk terus membantu guru non-ASN. Program ini akan terus berjalan sebagai bentuk perhatian pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan pendidik,” tegasnya.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses