Pemprov Kaltim Targetkan Sasar 85 Ribu Mahasiswa pada 2026
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengambil langkah besar dalam pembangunan sumber daya manusia dengan meluncurkan program pendidikan gratis penuh, menjadi provinsi pertama di Indonesia yang membiayai pendidikan warganya dari tingkat dasar hingga pascasarjana. Langkah strategis ini digadang menjadi fondasi penting menuju visi Indonesia Emas 2030.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Provinsi Kaltim, Dasmiah, dalam konferensi pers di Ruang Wiek Diskominfo Kaltim, Jumat (21/11/2025), menegaskan bahwa kebijakan pendidikan gratis penuh bukan kebijakan serampangan tanpa seleksi, melainkan program yang dirancang sesuai kemampuan fiskal daerah serta selaras regulasi nasional.
“Banyak yang mengira ‘gratis full’ berarti tanpa syarat. Padahal ini adalah bagian dari semangat Kaltim untuk tidak lagi bergantung pada sumber daya alam seperti minyak, gas, dan mineral,” ujarnya.
Menurut Dasmiah, ketergantungan pada sektor ekstraktif harus segera diimbangi dengan pembangunan SDM sebagai mesin pertumbuhan baru Kaltim. Karena itu, Pemprov memusatkan pembangunan pada tiga pilar: pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
Ia menegaskan, kebijakan pendidikan gratis juga merupakan implementasi lanjutan dari agenda nasional—mulai Nawa Cita hingga Hasta Cinta—yang mendorong penguatan pendidikan, teknologi, kesehatan, olahraga, dan pemberdayaan kelompok rentan.
Meski Kaltim berada di posisi ketiga nasional berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), tantangan besar tetap ada. Rata-rata lama sekolah masyarakat masih 14 tahun atau setara lulusan SMA. Tingkat partisipasi murni SMA bahkan telah mencapai 98,75 persen, tertinggi di Indonesia, namun angka keberlanjutan ke perguruan tinggi dinilai masih perlu ditingkatkan.
Kaltim kini menjadi daerah pertama yang memberikan bantuan pendidikan gratis menyeluruh hingga program magister dan doktor, bekerja sama dengan 51 perguruan tinggi terakreditasi. Mulai 2025, mahasiswa baru tidak lagi membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) saat registrasi.
Program ini diprioritaskan untuk mahasiswa berdomisili minimal tiga tahun di Kaltim dan tidak mencakup kelas jauh, kelas malam, maupun kelas eksekutif. Pada tahun pertama, program ini menargetkan 30.943 mahasiswa, dan meningkat menjadi 85.000 penerima pada 2026.
Selain pendidikan, Pemprov juga meluncurkan berbagai layanan gratis lainnya seperti kesehatan gratis, program bebas stunting, internet desa, seragam sekolah, biaya administrasi rumah, hingga umrah gratis bagi marbut dan penjaga rumah ibadah.
“Penyerahan simbolis umrah gratis akan dilaksanakan pada 25 Juni 2025 di Kutai Barat, dan program ini berjalan hingga 2030,” kata Dasmiah menutup penjelasan. / ADV Diskominfo
BACA JUGA
