Penanaman Jagung Serentak di Kaltim Capai 184 Hektar, Sinergi Stakeholder Dukung Ketahanan Pangan
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Penanaman jagung serentak untuk mendukung ketahanan pangan di seluruh wilayah Kalimantan Timur terus mengalami perkembangan positif.
Tahun ini, penanaman jagung dilakukan secara simultan di berbagai kecamatan dengan total luas lahan mencapai 184,65 hektare di seluruh provinsi.
“Untuk wilayah Kecamatan Balikpapan Timur saja, penanaman jagung sudah mencapai 1,1 hektare, dan secara keseluruhan di Kalimantan Timur luas lahan penanaman jagung sudah mencapai 184,65 hektare. Ini merupakan bagian dari program nasional yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia,” ujar Kapolda Kaltim, Irjen Pol Endar Priantoro, dalam keterangannya kepada media, Rabu (8/10/2025).

Lebih lanjut, Kapolda Endar menjelaskan bahwa dari periode Januari hingga Oktober 2025, total luas lahan penanaman jagung di Kalimantan Timur telah mencapai 1.322,76 hektare. Lahan tersebut terdiri dari berbagai kelompok, antara lain:
Lahan masyarakat binaan pori seluas 613 hektare
Lahan kelompok tani binaan seluas 249 hektare
Lahan pesantren atau pori seluas 18 hektare
Lahan gabi dan non-gabi seluas 333 hektare
Lahan ekstambang seluas 43,20 hektare
Dalam hal hasil panen, Kapolda Endar mengungkapkan bahwa panen jagung terakhir mencapai 6.137 ton, meningkat sekitar 13% dibandingkan sebelumnya yang hanya 10,52 ton.
“Meskipun kuantitas hasil panen masih relatif sedikit, tetapi secara kualitas kita terus melakukan peningkatan dengan berbagai inovasi,” ujarnya.
Kapolda Endar juga mengungkapkan beberapa inovasi yang akan dilakukan dalam penanaman jagung di Kalimantan Timur, antara lain menjalin kerja sama dengan pengusaha perkebunan sawit dan tambang untuk memanfaatkan lahan bekas tambang sebagai lahan jagung.
“Kerja sama ini diharapkan dapat memperluas area penanaman sekaligus meningkatkan efisiensi perawatan dan evaluasi hasil panen,” tambahnya.
Tidak hanya itu, Kapolda Endar menegaskan bahwa pihaknya juga akan berkolaborasi dengan para ahli pertanian untuk melakukan penelitian terkait kondisi kesehatan tanah di Kalimantan Timur.
“Kondisi tanah di daerah ini belum sepenuhnya cocok untuk tanaman jagung, sehingga kami akan mencari alternatif bibit jagung yang paling sesuai agar hasilnya maksimal,” jelasnya.
Kapolda Endar menutup keterangannya dengan mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak, termasuk TNI, pemerintah daerah, serta seluruh stakeholder terkait.
“Kami dan stakeholder terkait berkomitmen mensukseskan program untuk ketahanan pangan di Kalimantan Timur. Kerja sama ini akan terus kami tingkatkan demi memaksimalkan produksi jagung melalui pengembangan industri pertanian jagung di daerah ini,” pungkasnya.
BACA JUGA
