BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com— Menyambut peringatan Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari sebanyak 2600 pohon mangrove ditanam  tempat berbeda di Kaltim yakni Tanjung Batu Berau,  Pantai Tritip dan Pantai Lamaru.

Lamaru menjadi lokasi utama penanaman mangrove yang juga dilakukan secara bersamaan di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia.

Di Pantai Lamaru  terdapat 600 pohon mangrove yang ditanam melibatkan pelajar petugas kepolisian, TNI, BPBD dan stakeholder terkait.  Penanaman  dipimpim Ketua Umum Bhayangkari Tri Suswati Tito Karnavian bersama istri Menko Polhukam Ugie Wiranto, pengurus Bhayangkari pusat, Istri Kapolda Kaltim dan jajaranya, juga perwakilan Pertamina dan artis Hamish Daud pada  Selasa sore (23/7/2019).

Tri Suswati mengatakan penanaman mangrove ini bukan hanya untuk kepentingan manusia tapi lingkungan pesisirnya dan juga biota laut. Penanaman mangrove bukan hanya dilakukan di Kaltim dan Lamaru ini tapi juga seluruh Indonesia.

“Mohon dukungan ini yang juga merupakan masuk program ibu negera yang disini diwakili ibu Ugie Wiranto ini berjalan dengan baik,” ujarnya.

Pada kesempatan sama Ugie Wiranto mewakili ibu negara mengatakan gerakan nasional peduli mangrove, pemulihan DAS, kampung hijrah yang merupakan program OASE KK khususnya masyarakat yang baru terkena tsunami termasuk daerah-daerah yang memiliki potensi adanya tsunami.

“Penanaman mangrove merupakan bagian dari pencegahan. Jadi beliau (ibu negara) sangat peduli sekali terhadap program ini,” katanya.

Mangrove memiliki manfaat bagi manusia, hewan maupun alam sekitar karena itu semua pihak diajak untuk menjaga lingkungan sekitar termasuk ekosistem mangrove.

“Kalau bukan kita siapa lagi. Kalau kita sebagai hamba Allah menanam 25 pohon selama hidup maka Indoensia akan hijau royo-royo,” tuturnya.

Masyarakat timbang sampah

Sebelum penanaman mangrove, ratusan masyarakat, pelajar, nelayan Manggar, Lamaru dan anggota Polri/TNI terlibat langsung dalam pembersihan sampah termasuk nelayan Balikpapan Timur dengan mengerahkan perahu nelayan.

Usai mengumpulkan sampah, masyarakat diberikan kesempatan untuk menimbang sampah kepada tugas untuk dilakukan perhitungan berat sampah. Mulai dari sampah plastic, kardus, kayu maupun sampah jenis lainya.

Untuk sampah plastic yang ada di lingkungan rumah maupun pantai tidak dibuang percuma namun juga dimanfaatkan botol plastic menjadi wadah kursi. Botol plastic ukuran 1,5 liter dipadatkan oleh sampah plastic dan kain atau kertas lalu botol plastic dijadikan alas untuk menjadi kursi.

Hasil karya yang cukup menarik perhatian Ketua Umum Bhayangkari dan rombongan serta Hamish Daud yang menyempatkan mampir di booth pemanfaatkan limbah plastic.

Disamping itu juga dibuat kerajinan tangan dari berbagai sampah plastic seperti vas bunga, tempat pensil, dan lain-lain. Pemanfaatan sampah plastic menjadi barang berharga ini  dilakukan warga dibawah pembinaan Yayasan Bunda.

Pada kegiatan bersih pantai dan penanaman mangrove di pantai Lamaru juga dihadiri Kapolda Kaltim Irjen Pol Prio Widiyanto, dan Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Soebiyanto bersama jajaranya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version