BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Pemerintah Kota Balikpapan akan merevisi APBD karena pendapatan diperkirakan akan turun hingga 50 persen, dampak dari mewabahnya virus corona. Demikian disampaikan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi.

Dia mengatakan, dalam waktu dekat akan bertemu dengan DPRD untuk membahas rebisi APBD tersebut. “Kita kan bicara dengan DPRD rencananya besok atau lusa, kita akan melakukan revisi anggaran,” ujarnya.

“Kita memprediksi pendapatan kita akan turun baik dari PAD (pendapatn asli daerah) maupun DBH dana bagi hasil. Kita memprediksi penurunanya antara 30-50 persen. Jadi kita harus berhitung yang terburuk 50 persen,”

Dia mengungkapkan, revuisi APBD juga berkaitan dengan bakal ada sejumlah kegiatan ataupun proyek tahun ini yang akan ditunda. Saat ini sedang disusun Dinas Pekerjaan Umum (PU) proyek mana yang akan ditunda tak tidak dilakukan lelang.

“Jadi kita akan merevisi atau menunda kegiatan-kegiatan yang belum kita lelang. PU lagi menyusun apa yang akan ditunda,” ujarnya.

Rizal menjelaskan, revisi APBD mapun penundaan sejumlah proyek karena belajar dari tahun anggaran 2015-2016 lalu, ketika Pemerintah Pusat memangkas DBH mencapai Rp 900 miliar. Sementara proyek sudah dilelang.

Kondisi itu membuat Pemerintah Kota Balikpapan terpaksa berhutang kepada kontraktor. Karena proyek tidak bisa dibatalkan, karena sudah dilelang.  “Sehingga untuk menghindari kegiatan yang sudah dilelang tapi tidak ada uangnya akan jadi masalah,” ujarnya.

Selain itu lanjutnya, revisi APBD juga untuk mengantisipasi jika wabah virus corona meluas dan membutuhkan biaya yang besar. “Memang kita akan mengalihkan sebagian kegiatan, dananya untuk antisipasi kalau penanganan corona membesar,” ujarnya.

Dia menambahkan, Pemerintah Kota Balikpapan juga akan mengucurkan dana ventura untuk 2.000 santri di 22 pondok pesantren. “Rencananya ini besok akan kita umumkan, akan kita bagi dana ventura,” ujarnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version