BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com—Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan mengungkapkan jumlah penderita stunting banyak diderita bayi usia 24-59 bulan dengan jumlah 1.175 anak.

Sampai pertengahan tahun ini tercatat 1.889 anak yang tumbuh tidak sesuai dengan umurnya.

Bayi yang mengalami stunting di Balikpapan mulai dari usia 0-59 bulan.

Kepala DKK Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan  di Balikpapan  terdapat 12.389 bayi berusia 0-23 bulan. Dari jumlah itu sebanyak 714 bayi dinyatakan stunting.

Namun penderita stunting terbanyak berusia 24-59 bulan dengan jumlah yakni 1.175 bayi.

“Bayi usia 24-59 bulan berjumlah 21.729 dengan penderita stunting sebanyak 1.175 anak. Kalau bicara total anak berusia 0-59 bulan di Balikpapan sebanyak 34.127 orang, dan total anak yang mengalami stunting 1.889 anak.  Kalau dilihat angkanya memang besar, tetapi jumlah itu mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu,”  terang Andi Sri Juliarti (2/7/2019).

Dia membandingkan  data penderita stunting pada 2011 silam. Pada tahun itu anak usia sekolah yang terpapar stunting mencapai 3.000 orang

 Karena itu untuk mengerem meningkatnya jumlah penderita stunting  (pertumbuhan tinggi badan tidak wajar)DKK   melibatkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI)  Balikpapan.

“akhir lan Juni kemarin, sebanyak 111 anak  akan ditangani langsung oleh para dokter.Para dokter tidak bermaksud mengambil fungsi ahli orang tua. Kami hanya membantu perawatan gizi, dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dari kementerian kesehatan,” jelasnya.

Kepala DKK yang akrab disapa dr Dio ini  menerangkan bahwa pemerintah akan membantu dalam asupan  gizi dan pengawasan.  Sebab ditemukan kasus yakni anak dengan asupan makanan yang sudah baik namun berat badan anak belum naik.

 “Ternyata ada penyakit lain. Sehingga ketika memiliki orang tua Asuh dokter bisa cepat ditangani penyakitnya,” ujarnya.

Dio juga  meminta agar Orangtua harus lebih waspada ketika anak mengalami batuk pilek terus menerus, atau penyakit lainnya. Sebab hal ini juga menyebabkan anak tersebut mengalami stunting.

Rencana kegiatan yang akan dilakukan DKK Balikpapan adalah mengusulkan pemberian penambah darah kepada para remaja putri.  Hal tersebut untuk mencegah anemia.

Anemia yang berkelanjutan dan menjadi kronis diketahui bisa berakibat stunting pada saat mereka memiliki keturunan.

Diketahui, pemerintah pusat memiliki baseline data 2017 angka stunting secara nasional mencapai 37 persen, dan pada 2018 ini sudah turun menjadi 30 persen.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version