BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com –  Sejumlah peneliti di sejumlah negara melakukan penelitian terkait Covid-19 varian Omicron yang kini mewabah. Hasilnya cukup melegakan.

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama menyampaikan penelitian terbaru yang ia rangkum dari European Centre for Disease Prevention and Control pada 7 Januari 2022.

Penelitian Skotlandia menunjukkan penurunan angka masuk rumah sakit pada varian Omicron dibandingkan Delta.

“Kemungkinan infeksi ulang pada Omicron adalah 10 kali lebih tinggi daripada mereka yang terinfeksi varian Delta.”

Bahwa mereka yang sudah mendapat vaksinasi dosis ke tiga atau booster vaksin punya risiko 57 persen lebih rendah untuk menunjukkan gejala-gejala sesudah terinfeksi Omicron.

Lalu penelitian Kanada, bahwa rendahnya angka masuk rumah sakit yaitu (0.3 persen) dan juga angka fatalitas (kurang dari 0.1 persen) pada varian Omicron.

“Tentu saja kalau jumlah kasus banyak sekali maka walaupun persentase relatifnya rendah tapi angka mutlak bisa jadi cukup menimbulkan masalah pula.”

Kemudian penelitian di Inggris, yakni The United Kingdom Health Security Agency

UK Health Security menyampaikan 2 hasil penelitiannya.

“Orang yang terinfeksi Omicron punya risiko 50 persen lebih rendah untuk dirawat di RS dibandingkan varian Delta,”

Di sisi lain hasil penelitian kedua menyebutkan bahwa masyarakat yang divaksin 2 kali makin berisiko rendah.

“Risiko masuk rumah sakit jadi turun 65 persen pada mereka yang sudah divaksin dua kali. Dan turun 81 persen pada yang sudah divaksin 3 kali, dibandingkan dengan mereka yang tidak mendapat vaksin sama sekali,” katanya.

Selainjutnya  Penelitian Masa Inkubasi Omicron di Amerika Serikat oleh Center For Disease Control (CDC) Amerika Serikat 31 Desember 2021 menunjukkan bahwa median antara paparan varian Omicron dan timbulnya gejala adalah tiga hari.

Soal pendeknya masa inkubasi Omicron ini juga sejalan dengan analisa UK Health Security Agency di Inggris.

Data sebelumnya menunjukkan bahwa masa inkubasi varian Alfa adalah 5 hari dan varian Delta 4 hari, jadi masa inkubasi Omicron memang lebih cepat.

Berdasarkan pernyataan tersebut bisa disimpulkan bahwa Omicron tidak memiliki tingkat urgensi dibanding varian Delta. Namun meski demikian, varian ini juga merugikan karena mudah menular.

Suara.com

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version