BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Perwakilan pelaku usaha yang berada di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman yakni di tiga kelurahan seperti Damai, Klandasan Ulu, Ilir menolak memberlakukan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) di zona zero tolerance (ZZT) sepanjang jalan tersebut.

Mereka mengaduhkan keluhan mereka terkait penerapan ZZT ke Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Senin (26/4/2021).

Handi salah satu pelaku usaha Rt 02 Klandasan Ulu, mengaku keluhan ini sebenarnya sudah terjadi sejak pemberlakukan kawasan tertib lalulintas (KTL) sembilan tahun lalu di jalan Jenderal Sudirman, dan semakin diperparah dengan berlakunya program ZZT.

“ZZT ini bikin sulit pedagang, kami mau sampaikan ke Pak Wali kebijakan yang tidak pro rakyat, kota lebih cantik tapi tidak ada solusi bagi ekonomi masyarakat,” ujar Handi kepada awak media, Senin (26/4/2021).

Terkait keberadaan Gedung Parkir Klandasan untuk mengatasi parkir, Budi melihat tak begitu efektif bisa dilihat masih sepinya warga yang parkir di Gedung parkir Klandasan.

“Warga juga kesulitan jika membawa kendaraan terutama mobil untuk masuk ke Gedung karena akses jalan nya yang sempit,” akunya.

Meski begitu ada beberapa usulan yang mungkin bisa diperhatikan pemkot agar gedung parkir digunakan salah satunya dengan membuatkan skybride atau jembatan orang dari Gedung parkir ke pasar klandasan. “Aturan itu bisa saja diterapkan misalnya untuk larangan gak pakai helm dan langgar rambu, tapi tidak untuk parkir, karena berkaitan dengan ekonomi masyarakat,” katanya.

“Pak Wali juga bilang akan berkoordinadi lagi dengan pihak kepolisian dan kami pun diminta untuk tidak melakukan demo dulu,” tuturnya.

Hal senada diungkapkan oleh Fery salah satu pengusaha Mantau di Jalan Sudirman. Menurutnya kebijakan seperti ini seharusnya bisa di sosialisasikan terlebih dahulu ke masyarakat. Apalagi kebijakan ini tidak hanya merugikan warga atau calon pembeli tetapi juga merugikan para pelaku usaha disekitarnya.

“Sejak adanya program ZZT omset penjualan mengalami penurunan hingga 80 persen, lantaran banyak pembeli yang takut ditilang karena berhenti di jalan tersebut, hal seperti ini yang harus dipikirkan. Jangan hanya menjalankan program tetapi merugikan masyarakat. Maka itu kami minta adanya toleransi dengan memberikan parkir pararel untuk sepanjang Jalan Jendral Sudirman,” harapnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version