Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT PFN Tuai Kontroversi, Ini Jejaknya di Industri Film

JAKARTA, inibalikpapan.com -Pengangkatan Riefian Fajarsyah alias Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama alias Dirut PT Produksi Film Negara (PFN) menuai pro dan kontra. Banyak pihak mempertanyakan rekam jejaknya di industri perfilman, mengingat ia lebih terkenal sebagai vokalis band Seventeen.

Melansir Suara, jaringan inibalikpapan.com, meski bukan sosok baru di dunia hiburan, pengalaman Ifan di industri film masih terbatas. Salah satu keterlibatannya yang paling signifikan adalah sebagai produser film dokumenter Kemarin, yang mengisahkan perjalanan band Seventeen hingga tragedi tsunami di Tanjung Lesung pada 2018.

Kemarin: Dokumenter Perjalanan Band Seventeen

Film Kemarin mengangkat kisah band Seventeen dari awal karier hingga musibah tsunami yang menewaskan hampir seluruh anggotanya. Saat bencana terjadi, Seventeen sedang tampil dalam sebuah acara di tepi pantai Tanjung Lesung, Banten. Ombak besar tiba-tiba menghantam panggung, menewaskan tiga personel band, manajer, serta istri Ifan.

Dokumenter ini menampilkan rekaman perjalanan band Seventeen serta wawancara dengan orang-orang terdekat mereka. Selain personel Seventeen, beberapa narasumber yang terlibat dalam film ini antara lain:

Resa Prihadi – Manajer Seventeen
Jarot Nugroho – Crew dan Additional Acoustic Guitar Seventeen
Dewi Sartika – Istri alm. Andi, drummer Seventeen
Ahmad Muhajar – Soundman Seventeen
Zakaria – Additional Keyboard Seventeen

Film Kemarin awalnya dijadwalkan tayang pada 2019, namun pandemi COVID-19 membuat rilisnya tertunda hingga 3 Desember 2020. Hingga kini, film tersebut masih tersedia untuk ditonton melalui layanan streaming Netflix.

Meski telah memiliki pengalaman sebagai produser, banyak pihak menilai rekam jejak Ifan di industri film belum cukup kuat untuk menjadi Dirut PT PFN, yang saat ini tengah bertransformasi menjadi perusahaan pembiayaan film. Pengangkatannya sebagai Direktur Utama pun terus menjadi perbincangan.***