Penggunaan Qris Permudah Transaksi, Banyak Untungnya

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Salah satu upaya yang bisa mendorong  perekonomian nasional, termasuk meningkatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yakni dengan penggunaan QRIS atau QR Code Indonesian Standard. 

Penggunaan QRIS mempermudah pelaku usaha di dalam transaksi. Dimana pelaku usaha transaksi tercatat secara otomatis, lebih praktis, terhindar uang palsu, tidak perlu menyediakan uang kembalian, anti ribet, terpisahnya rekening usaha .

Belakangan ini makin marak para pedagang dan penyedia jasa (merchant) yang menggunakan QRIS untuk membantu transaksi pembayaran konsumen.

QRIS tak hanya digunakan merchant besar. Para pedagang kaki lima (PKL) hingga tempat ibadah sudah banyak yang menggunakan sarana pembayaran yang diluncurkan oleh Bank Indonesia pada 2019 tersebut.

Alasannya, pembayaran semakin mudah dan praktis. Konsumen yang punya rekening di bank serta akun di dompet digital, tinggal memindai QRIS dengan smartphone. Saat itu pula pembayaran bisa dilakukan.

Herlinda (45) pemilik usaha cinderamata di Plaza Kebun Sayur mengatakan, dengan adanya QRIS pembeli yang belanja ke kiosnya jadi lebih mudah.

“Kadang orang yang mau belanja itu nanya, bisa pakai QRIS gak,” kata Herlinda kepada Inibalikpapan.com, Jumat (19/7/2024).

Sebagai pedagang Herlinda harus mengikuti perkembangan teknologi, agar kiosnya tidak ditinggalkan para pembeli. Meski masih didominasi pembeli yang menggunakan uang cash, transaksi digital tidak bisa dihindarkan.

“Iya harus ikuti, transaksi jadi gampang, meski masih banyak yang cash, cash 70 persen, digital 30 persen,” tuturnya.

Sedangkan, pedagang sembako Hj Desy (66) di kawasan Jalan Sultan Hasanuddin mengatakan, meski belum banyak yang menggunakan QRIS. Dia menyebut setiap harinya ada saja yang melakukan transaksi digital.

“Jumlah tidak tentu, bisa sampai Rp 2 juta sehari yang gunakan,” tuturnya.

Perkembangan Teknologi

Kata Desy, meski transaksi jadi gampang, tapi masih banyak yang cash, cash 70 persen, digital 30 persen. 

Beda dengan kios klontongan di Pasar Pandansari milik Mudani (40). Dia mengatakan perbandingan pembeli dengan menggunakan uang cash dan gunakan transaksi digital perbandingannya sama.

“Sama rata mas, orang tua itu jarang pakai, yang banyak itu anak muda kebanyakan. Mereka gunakan transaksi digital karena lebih gampang, gak usah siapkan uang kembalian,” akunnya 

Kata Murdani, para pengguna Qris kadang tidak suka dengan proses  pencairan dana dari QRIS ke rekening yang butuh waktu.

“Kurang cocok dengan jeda waktu dulu baru bisa tarik tunai dari pembayaran QRIS. Mereka itu mau dapat modal pagi, siang atau sore sudah bisa cair untuk belanja lagi. Kalau pakai QRIS kan enggak bisa langsung cair,” pungkasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses