Pengurus Baru Bawe Paser Kota Balikpapan Serukan Pelestarian Budaya Lewat Aksi Nyata

Peran perempuan dalam menjaga budaya dan memperkuat jati diri suku Paser kembali ditegaskan dalam pelantikan pengurus Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Bawe Paser Kota Balikpapan periode 2025–2030. (Foto: Samsul/Inibalikpapan)

BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – Peran perempuan dalam menjaga budaya dan memperkuat jati diri suku Paser kembali ditegaskan dalam pelantikan pengurus Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Perhimpunan Bawe Paser Kota Balikpapan periode 2025–2030.

Nurlena Rahmad yang dikukuhkan sebagai Pembina DPW Bawe Paser Kota Balikpapan menyampaikan sejumlah pesan penting terkait arah gerakan organisasi ke depan.

Organisasi Sebagai Wadah Pengabdian dan Pemberdayaan

Dalam sambutannya, Nurlena menekankan bahwa jabatan yang diembannya bukan sekadar posisi struktural, tetapi sebuah amanah untuk mengabdi dan melayani masyarakat, khususnya kaum ibu dari lingkungan Paser.

“Jabatan itu ada waktunya, semuanya berjenjang,” ujar Hj. Nurlena. “Maka dari itu, amanah yang diberikan dan dititipkan kepada kami, harus kami jalankan dengan sebaik-baiknya untuk suku Paser.”

Ia juga menyoroti pentingnya keberpihakan kepada para ibu-ibu Paser yang selama ini menjadi pilar utama perekonomian keluarga. Menurutnya, mereka berhak mendapatkan fasilitas penunjang yang layak demi kelancaran aktivitas mereka.

“Berhak memberikan kepada ibu-ibu semua fasilitas. Karena ini adalah tanggung jawab saya,” tegas Hj. Nurlena.

Bawe Paser sendiri membuka keanggotaan bagi siapa pun yang memiliki keterikatan dengan budaya Paser, termasuk mereka yang bersuamikan orang Paser, memiliki garis keturunan, atau telah lama menetap di Balikpapan dan sekitarnya.

“Siapa saja boleh bergabung, asalkan punya keterikatan dengan budaya Paser dan sudah lama tinggal di Kalimantan Timur, khususnya Balikpapan dan sekitarnya,” tambahnya.

Nurlena mengajak seluruh anggota Bawe Paser dan masyarakat Paser untuk menjaga kebersamaan dan terus saling mendukung dalam setiap langkah kebaikan.

“Selamat menikmati apa yang sudah kita siapkan hari ini. Mari kita rawat kebersamaan ini dan saling mendukung dalam setiap langkah kebaikan,” tuturnya.

Budaya Harus Bertahan dan Berkembang

Lebih jauh, Nurlena mendorong agar pelestarian budaya lokal tidak berhenti pada kegiatan seremoni semata, melainkan dikembangkan secara kreatif dan inovatif agar mampu bersaing hingga ke tingkat nasional bahkan internasional.

“Jangan hanya berdiam diri. Saya tadi lihat tariannya sudah bagus. Tinggal bagaimana kita bisa terus mengembangkan dan mengeksplorasi agar tampil lebih menarik,” ujarnya.

Ia mengenang masa kecilnya saat menonton pertunjukan ronggeng yang menurutnya dulu cenderung monoton dan kurang menarik perhatian.

“Saya dulu waktu kecil kalau lihat ronggeng itu, aduh ibu-ibu, begitu-begitu saja. Tidak ada ketertarikan, monoton,” ungkapnya.

Namun kini, ia mendorong adanya semangat kreasi dalam mempertahankan budaya, tanpa kehilangan nilai-nilai luhur yang melekat.

“Sekarang kita harus bisa berkreasi. Bagaimana budaya itu tetap hidup tapi dikemas lebih menarik dan relevan dengan zaman,” katanya.

Tak Sekadar Pelestari Budaya

Dalam konteks yang lebih luas, Nurlena berharap Bawe Paser tidak hanya menjadi pelestari budaya, tetapi juga kekuatan aktif dalam sektor sosial, pemberdayaan masyarakat, dan pelestarian lingkungan. Menurutnya, banyak masyarakat yang belum memahami bahwa suku asli Balikpapan adalah suku Paser.

“Banyak yang belum tahu bahwa suku asli Balikpapan itu Paser. Nah, lewat Bawe Paser ini kita bisa menumbuhkan ilmu pengetahuan lokal, bahwa Balikpapan punya kearifan lokal yang kaya, yakni budaya Paser,” jelasnya.

Salah satu wacana yang sedang ia dan pengurus kembangkan adalah pembangunan duplikat Rumah Adat Paser di Balikpapan. Rencana tersebut saat ini masih akan ia konsultasikan dengan Dinas Pendidikan, Kebudayaan, dan Olahraga.

“Ini masih wacana, Insya Allah tahun depan bisa kita realisasikan. Duplikat rumah adat itu akan dibicarakan lebih lanjut dengan pihak kebudayaan,” paparnya.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses