BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pertumbuhan kredit UMKM perbankan tahun 2018 melambat dibanding tahun 2017. Tahun lalu kredit perbankan tumbuh sebesar 8,4% lebih rendah dibanding tahun sebelumnya sebesar 9,83%.

Hal itu disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Suharman Tabrani. Dia menjelaskan pangsa kredit UMKM tercatat stabil di level 37,25% dari total kredit yang disalurkan.

“Porsi penyaluran pada tahun 2018 lebih tinggi dari target penyaluran perbankan ke UMKM sebesar 25%,” ujarnya.

Sektor yang mendongkrak pertumbuhan penyaluran kredit UMKM, diantaranya pertanian sebesar 25,51%, jasa dunia usaha sebesar 35%, serta pertambangan dan penggalian tumbuh 170%.

“Jadi penyaluran kredit UMKM untuk sektor pertambangan dan penggalian hampir dua kali lipat. Yang kecil-kecil ini tumbuh signifikan,” ujarnya.

Kredit paling banyak disalurkan ke perdagangan sebesar 19,4%, jasa dunia usaha sebesar 10,3%, dan sebesar pertanian 8,4%. Pertumbuhan kredit tertinggi secara sektoral adalah sektor Pertanian 39,28%, dan sektor jasa dunia usaha 22,54%.

“Untuk kredit modal kerja dan kredit investasi memiliki pangsa masing-masing sebesar 33,31% dan 30,68%,” ujarnya

Sedangkan dari sisi risiko kredit, kualitas penyaluran kredit secara keseluruhan lebih baik dengan rasio NPL sebesar  7,98% atau lebih rendah dibandingkan tahun 2017 yang sebesar 8,54%.

“Sedangkan risiko likuiditas yang tercermin dari tingkat LDR Kota Balikpapan masih terjaga dengan rasio sebesar 98,22% yang mengindikasikan fungsi intermediasi berjalan tetap baik,” ujarnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version