Perbandingan Gaya Kepelatihan John Herdman dan Shin Tae-yong

Shin Tae-yong / PSSI
Shin Tae-yong / PSSI

JAKARTA, Inibalikpapan.com – John Herdman bakal menjadi pengganti Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia. Hal itu setelah mendapat persetujuan dari Komite Eksekutif (Exco) PSSI.

Publik pun terlihat terpecah, Sebagian terlihat setuju dengan penunjukkan John Herdman. Namun, sebagian masih mengiginkan Shin Tae-yong Kembali latih Jay Idzes dan kawan-kawan.

Menarik kemudian membandingkan gaya kepelatihan John Herdman dan Shin Tae-yong. Keduanya memiliki pendekatan yang berbeda dalam membangun kekuatan tim.

John Herdman dikenal sebagai pelatih yang sukses mengangkat Timnas Kanada dari tim medioker menjadi peserta Piala Dunia 2022. Sementara Shin Tae-yong adalah sosok di balik transformasi besar Timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, terutama dari sisi fisik, mental, dan disiplin bermain.

Filosofi Berbeda

Herdman mengusung filosofi nation building berbasis kepercayaan diri dan identitas tim. Ia menekankan pentingnya mentalitas juara, rasa memiliki, serta komunikasi intens dengan pemain. Pendekatan ini membuat pemain merasa dilibatkan.

Sebaliknya, Shin Tae-yong menitikberatkan pembangunan pada fondasi fisik, disiplin, dan struktur permainan. Shin Tae-yong dikenal keras dalam menerapkan aturan dan menuntut kepatuhan penuh pemain terhadap sistem yang ia bangun.

Gaya Bermain

Dari sisi taktik, Herdman cenderung fleksibel dan pragmatis. Ia menyesuaikan formasi dan strategi dengan karakter pemain yang tersedia, mengandalkan pressing situasional dan transisi cepat. Kreativitas pemain kunci diberi ruang untuk berkembang.

Sementara itu, Shin Tae-yong konsisten dengan intensitas tinggi dan organisasi permainan yang ketat. Skema tiga bek kerap menjadi andalannya, dengan pressing agresif dan transisi cepat yang menuntut stamina serta disiplin posisi tinggi.

Manajemen Pemain

Perbedaan paling mencolok terlihat pada cara keduanya mengelola pemain. Herdman dikenal sebagai motivator dan komunikator, terutama dalam merangkul pemain diaspora dan bintang klub. Pendekatan ini dinilai efektif untuk mempercepat penyatuan tim.

Sebaliknya, Shin Tae-yong menerapkan kepemimpinan top-down. Pemain yang tidak siap mengikuti standar fisik dan disiplin tinggi cenderung tersingkir. Pendekatan ini dinilai keras, namun terbukti membentuk mental kerja keras dan daya tahan Timnas Indonesia.

Jangka Pendek vs Jangka Panjang

Herdman kerap diasosiasikan dengan akselerasi prestasi jangka pendek, seperti yang ia lakukan bersama Kanada. Targetnya jelas dan terukur, terutama pada ajang kualifikasi dan turnamen besar.

Shin Tae-yong lebih memilih pembangunan berlapis dan berkelanjutan, dari kelompok usia hingga tim senior. Hasilnya mungkin tidak instan, tetapi membangun fondasi yang lebih kuat bagi masa depan sepak bola nasional.

Dua Pendekatan, Satu Tujuan

Meski berbeda pendekatan, baik Herdman maupun Shin Tae-yong memiliki tujuan yang sama: membuat tim nasional kompetitif di level internasional. Herdman unggul dalam membangun kepercayaan dan identitas tim, sementara Shin Tae-yong kuat dalam mereformasi fondasi fisik dan mental pemain.

Perbandingan ini menunjukkan bahwa tidak ada satu pendekatan yang sepenuhnya benar atau salah. Tantangannya adalah bagaimana sepak bola Indonesia mampu menggabungkan fondasi kuat ala Shin Tae-yong dengan akselerasi prestasi ala John Herdman demi membawa Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses