BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Setiap tanggal 1 Mei diperingati dengan Hari Buruh atau istilahnya May Day, untuk itu perwakilan para serikat buruh dan serikat pekerja Kota Balikpapan menyampaikan petisi ke Pemkot Balikpapan, serta melamukan komunikasi dan berdiskusi yang diadakan di Aula Kantor Walikota, Minggu (1/5/2022).

Tampak Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud didampingi Asisten II Perekonomian Agus Budi Prasetyo dan Kepala Dinas Tenaga Kerja Ani Mufidah menemui para perwakilan dari serikat buruh dan pekerja yang ada di Kota Balikpapan.

Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud mengatakan, dengan tidak mengurangi semangat dan tanggung jawab walaupun ibadah bulan puasa memyampaikan aspirasi juga termasuk ibadah, sehingga apa yang menjadi haknya disampaikan saja.

“Kami atas nama Pemkot Balikpapan tentu mengapresai serikat pekerja yang telah menyampaikan aspirasi dengan baik dan di akomodir sepanjang yang menjadi tanggung jawab pemkot Baliipapan, namun kebanyakan tanggung jawab dan regulasinya ada di pemerintah pusat pusat,” ujar Rahmad Mas’ud kepada media, Minggu (1/5/2022). 

“Mudah-mudahan apa menjadi niat kita,  segala sesuatu yang dilakukan lebih baik dengan komunikasi dari pada kita turun demo menyamapaikan aspirasi belum tentu sampai,” tambahnya.

Rahmad berharap semoga pertemuan ini menjadi ibadah untuk diperjuangan, hak pekerja untuk meminta haknya, tapi juga harus bersaman menjalankan kewajibannya, pemerintah hanya berada ditengah untuk menjembatani dan mencarikan solusinya serta mengedepankan komunikasi.

“Sebab jika aspirasi disampaikan ditengah jalan, pasti akan susah cari solusinya. Kita terima petisi dan jangan sampai warga kita jadi tamu di daerahnya sendiri, tapi terkadang kita banyak belum siap, termasuk BLK kita siapkan di setiap kecamatan, sehingga bisa menyiapkan SDM yang punya skil dan terampil,” kata Rahmad. 

Sementara itu, Ketua Serikat Pekerja Mathilda Balikpapan, Mugiyanto mengatakan, untuk may day tahun 2022 ini dikemas dengan acara yang soft seperti tahun 2021 lalu karena kondisi masih pandemi Covid-19 dan Balikpapan masih berada di PPKM level 3, yang mana mengajak Serikat Pekerja dan Serikat Buruh yang tergabung dalam Forum komunikasi ini ada sekitar 26 serikat untuk berkomunikasi dan diskusi menyampaikan petisi ke Pemkot Balikpapan.

“Penyampaian petisi mayday pada tahun ini ada enam petisi yang disampaikan meskipun dalam enam ini tidak seluruhnya menjadi tanggung jawab dari Pemkot karena lebih banyak ke Pemerintah Pusat dan DPR,” ujar Mugiyanto.

“Paling terdampak saat pandemi yakni masyarakat kecil dengan adanya kenaikan harga sembako khususnya migor, untuk itu kami minta Pemkot mengawasi distribusi sembako,  karena di Kota Balikpapan dengan kerja sama aparat bisa mengendalikan distribusi dan jangan sampai ada kelangkaan,” tambahnya.

Selama dua tahun terakhir ini, kata Mugiyanto praktis banyak sekali kasus PHK dan tidak terlepas pandemi sehingga perusahaan tidak mampu lagi, dan melakukan pengurangan karyawan, sehingga ingin dipastikan hak-hak pekerja itu harus bisa diterima jangan sampai berkurang. 

“Kami sorotin meskipun pandemi banyak perusahaan besar secara masif beroperasi di Kota Balikpapan seperti RDMP, agar penduduk lokal harus bisa terserap, karena memang banyak persyaratan-persyaratan yang di minta terutama salah skill dan keahlian, sehingga kami harapkan pemkot bisa menyediakan pelatihan kerja jangan sampai warga Balikpapan ini kkalah bersaing,” jelasnya.

Isu penting lainnya soal tenaga kerja informal ini banyak yang tidak mendapat perlindungan jaminan sosial, termasuk PKL yang diharapkan ada perusahaan besar yang bisa menjadi bapak angkat, untuk memberikan bantuan jaminan khususnya, jaminan kecelakan kerja, jaminan kematian dan JHT.

“Dengan tiga itu program PKL cukup terlindungi, karena PKL ini tidak bisa diklasifikasikqn sebagain PBI, makanya harus mencari bapak asuh. Minimal perusahan besar menjadi bapak asuh pedagang kecil PKL binaan di ring 1,” harapnya.

Selain menyampaikan petisi,Serikat Pekerja juga menggelar acara bakti sosial mendistribusikan paket sembako ke titik tertentu yang memang butuh uluran tangan,  misalnya buruh di pelabuhan, pekerja di komplek lapangan merdeka, dan petugas kebersihan. 

“Tahun ini kami kumpulkan 315 paket sembako,  yang kami sebar beberapa titik dibandingkan tahun 2021 lalu hanya 203 paket. Mudah-mudahan bisa berguna bagi yang membutuhkan dan bagi pedagang kaki lima,” tutupnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version