BALIKPAPAN–Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional yang jatuh pada hari ini 25 Januari 2018 l, sejumlah pasien rawat inap di RS Dr Hardjanto Balikpapan mendapatkan kejutan dari pihak rumah sakit.

Pihak RS Dr Hardjanto ini secara satu persatu menghampiri setiap pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut. Mereka memberikan sekuntum bunga, kue dan goodibag yang sudah disiapkan sebelumnya oleh pihak rumah sakit.

Bahkan diantara pasien ada yang terkejut, tatkala seorang perawat menghampiri dan menyapanya secara
ramah sembari memberikan sekuntum bunga. “Hari ini hari gizi nasional Pak,” ujar salah seorang perawat kepada seorang pasien yang dirawat di ruang Yudha 1 seraya memberikan sekuntum bunga, kue dan satu bingkisan lagi.

Pihak RS Dr Hardjanto sengaja melakukan surprize kepada seluruh pasien yang dirawat di rumah sakit milik TNI Angkatan Darat tersebut. Di mana saat itu ada sebangak 87 pasien yang dirawat. Mulai dari pasien yang dirawat di kelas 3 hingga pasien yang dirawat VIP. Semuanya mendapat kejutan dari rumah sakit ini untuk memberikan edukasi dan motivasi tentang pentingnya gizi.

Kepala Rumah Sakit Dr Hardjanto Kolonel CKM dr Azhari Ramdhani mengatakan kegiatan pemberian sekuntum bunga tersebut hanya sebatas memberikan informasi kepada pasien, akan pentingnya gizi pada kehidupan sehari-hari.

Terlebih di rumah sakit ini pula gizi merupakan bagian yang tak terpisahkan bagi seluruh pasien yang ada di rumah sakit tersebut.

“Kami memiliki tiga ahli gizi disini dan ditambah dengan seorang cheff propesional yang sangat piawai mengelola masakan,” ujar Azhari kepada media ini diselah-selah acara pemberian bunga kepada sejumlah pasien.

Menurut Azhari, perpaduan antara ahli gizi dengan cheff ini cukup berarti. Di mana keberadaan kedua profesi tersebut sangat erat hubungannya. Yang satu menyangkut gizi dan satu lagi bicara menu makanan yang disajikan untuk seluruh pasien  rawat inap.

“Kadang cheff kami membuat makanan yang disajikan itu semenarik mungkin. Contohnya timun atau tomat dipotong sedemikian rupa. Kan ini menarik dengan tanpa mengurangi komposisi gizi yang terkandung di dalamnya,” ujar alumni Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang itu.

Selain memberikan sajian makanan ala hotel berbintang, di rumah sakit ini juga selalu diadakan quisioner bagi seluruh pasien secara periodik. Di mana pada quisioner tersebut, selain menanyakan tentang pelayanan rumah sakit, makanan yang disajikan ke pasien turut pula menjadi penilaian.

Berbicara masalah gizi, Azhari menambahkan bahwa sejauh ini belum ada warga Balikpapan yang dirawat di rumah sakit itu didiagnosa akibat gizi buruk.

Menurutnya warga Balikpapan rata-rata sudah memenuhi pola hidup sehat. “Sampai dengan saat ini, belum pernah ada satupun pasien yang dirawat akibat gizi buruk di rumah sakit ini. Mudah-mudahan juga tidak ada di rumah sakit lain,” harapAzhari.

Ia juga mengatakan, salah satu ciri dari seseorang mengalami gizi buruk adalah berat badan yang tidak normal. “Selain berat badan di bawah normal. Gizi buruk atau kekurangan gizi bukan saja terjadi pada anak-anak. Tetapi kekurangan gizi juga bisa terjadi kepada semua orang, tanpa melihat usianya,” pungkasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version