Inibalikpapan.com, Oksibil – Keberadaan masyarakat kiwirok selama berada di pengungsian, tak lepas dari sosok Perjuangan para Relawan yang selalu mendampingi masyarakat selama 428 hari.

Kehadiran para relawan yang sebagian besar dari Pemuda Papua ini selalu bahu membahu membantu dan meringankan beban hidup asyarakat selama di pengungsian.

Para relawan sudah terbentuk dan menemani masyarakat Kiwirok ini sejak empat hari setelah kejadian pada 13 september 2021 lalu. Pada tanggal 21 September 2021 mereka mendirikan Posko di Kota Oksibil. Mereka menampung beberapa bantuan makanan dan menyambut masyarakat yang mengungsi.

Setidaknya sudah satu tahun, empat bulan tiga hari atau 428 hari menjadi perjalanan panjang para relawan. Mereka bersama masyarakat Kiwirok selama di kota Oksibil. Dalam keseharianya, mereka saling bahu – membahu dalam aktivitas sehari-hari di pengungsian.

Isak Mimin, salah satu relawan mengaku banyak suka dan dukanya selama mendampingi warga pengungsi Kiwirok.

Moment Isak Mimin Relawan Pengungsi Warga Kiwirok saat proses adat “Bakar Batu” di Oksibil, Kab. Pegunungan Bintang, (15/11/2022). foto: Satgas Humas Damai Cartenz.

Salah satu hal positif yang mereka ingat adalah ketertiban dan kebersamaan masyarakat dalam setiap aktivitas. Ternyata, hal ini sudah menjadi budaya turun menurun selama ribuan tahun dari masyarakat Kiwirok yang merupakan suku Ngalum.

Budaya tertip ini yang membedakan masyarakat Kiwirok dengan sesama masyarakat lainnya yang berada di pegunungan Papua. Hal itu disampaikan Isak Mimin saat di wawancarai secara khusus saat kegiatan doa bersama dalam acara pesta Bakar Batu yang digelar di Oksibil.

“Ini sudah menjadi tradisi kami suku Ngalum (Timur) yang tinggal di bagian paling timur Indonesia dan sudah turun temurun dari ribuan tahun,”ujar Isak Mimin.

Dijelaskan, warga Kiwirok yang teridiri dari suku Ngalum ini lebih mengutamakan kebersamaan pada setiap kegiatan, termasuk saat pesta Bakar Batu.

“Jadi banyak atau sedikit makanan yang tersedia, kami nikmati bersama dan selalu bersyukur atas nikmat yang Tuhan berikan,”jelas Isak.

Terkait adanya rencana pemulangan yang dilakukan oleh Satgas Damai Cartens bersama Aparat keamanan serta intansi terkait, Isak menuturkan harapan masyarakat Kiwirok agar bisa merayakan kebersamaan bersama keluarga sebelum perayaan Natal.

“Kami sangat berterimakasih terhadap Polri dan TNI yang merencakan kepulangan kami, termasuk pemerintah yang sudah mendukung kebijakan dari para Aparat keamanan. Akhirnya doa kami terwujud,”tutur Isak penuh harap.

isak mengucapkan terimaksih kepada para Aparat keamanan terutama pihak Kepolisian yang selama ini sudah banyak membantu masyarakat dengan memberikan bantuan makanan dan segala kebutuhan selama di pengungsian.

“Terimakasih bapak aparat keamanan, yang sudah membantu dan kami sebagai relawan akan senantiasa mendampingi hingga mereka bisa beraktivitas seperti biasa di kampung halaman mereka,”tutup Isak.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version