BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com —  Dalam rangka menggali potensi dan memberikan kemudahan dalam produk marine di Kalimantan Bagian Timur, Manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan  sebagai pengelola bandar udara menggelar copy morning dengan stakeholder terkait, di gedung Serbaguna Angkasa Pura Balikpapan, Rabu lalu (4/11/2020).

Angkasa Pura turut mendukung dan memfasilitasi para pengusaha marine product untuk melakukan kegiatan ekspor langsung dari Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan.

Acara diskusi santai yang digelar Angkasa Pura Balikpapan sebagai media bagi pelaku usaha marine product dengan para regulator yakni Bea dan Cukai, Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu (BKIPM) serta airlines.

General Manager Bandara SAMS Sepinggan Barata Singgih Riwahono mengatakan tujuan dari pertemuan  ini untuk mempermudah dan mempercepat kegiatan ekspor marine product sehingga kualitasnya tetap terjaga disamping itu mengajak para pengusaha untuk bekerjasama memenuhi volume yang ada agar dapat menekan biaya pengiriman sesuai dengan harapan.

“Melihat potensi yang besar dalam marine product Kalimantan bagian timur akan sangat disayangkan apabila kita tidak memberdayakannya dengan maksimal, melalui kegiatan ini kami memberikan ruang untuk bersinergi bersama para pengusaha-pengusaha dibidang kelautan untuk mengekspor marine product lewat Balikpapan,” katanya.

Saat ini Bandara SAMS Sepinggan telah tersedia rute penerbangan khusus kargo menuju ke Singapura dua kali dalam seminggu setiap hari selasa dan kamis yang dilayani oleh maskapai Tri M.G Asia Airlines.

“Tentu bisa kita manfaatkan agar biaya pengiriman lebih murah tidak perlu lagi transit ke daerah lainnya, airlines hadir diantara kita saat ini juga siap mendukung para pengusaha ekspor marine.” ujarnya.

“Mari kita bentuk sinergi positif bisnis ini menjadi lebih mudah dijalankan dan mengangkat perekonomian Kalimantan bagian timur khususnya Balikpapan serta membuka gerbang baru untuk marine product lainnya bergabung dalam kegiatan ekspor dan tentunya menarik perhatian airlines untuk membuka rute baru,” harapnya.

 

Firman selaku Pimpinan Bea dan Cukai Balikpapan Firman  mengatakan ekspor marine product cukup menarik karena marine product terbanyak terdapat di wilayah Indononesia bagian tengah dan timur. “Hal ini menggambarkan bahwa potensi ekspor marine product yang dimiliki Kalimantan bagian timur cukup besar sehingga kita para pelaku usaha dibidang tersebut dapat bekerjasama agar dapat menjadi lebih efisien dan efektif oleh karena itu kami sebagai regulator akan mendukung penuh dengan memfasilitasi pengusaha marine product dalam pengurusan kepabeanan,”katanya.

Senada  juga disampaikan Anton dari Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu  Balikpapan, mendukung peningkatan ekspor tersebut. Balai saat memiliki early warning system  guna memastikan kualitas dan produk yang diekspor aman.

“Kami memastikan kualitas dari marine product yang akan diekspor Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu memiliki sistem yaitu Early Warning System sebagai mitigasi kami untuk mencegah marine product yang terkontaminasi atau memiliki penyakit hewan dapat di sortir terlebih dahulu. Kami siap mendukung agar lebih efisien lagi melihat komuditi terbanyak yakni Kepiting Bakau, Udang Windu, Kerapu dan Lobster,” tandasnya.

Untuk diketahui tercatat pengiriman barang melalui kargo Angkasa Pura Logistik pada Bulan Oktober 2020 mencapai angka 4.749.001 kg berbanding dengan tahun 2019 pada bulan yang sama yaitu 3.508.459 kg mengalami peningkatan sebanyak 35%, meskipun ditengah pandemi saat ini tapi kebutuhan ekspor salah satunya menjadi prioritas masyarakat.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version