BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Suasana disekitar Kilang Pertamina tepatnya tak jauh dari pintu V, Senin pagi (6/12/2021) dibuat mencekam, ratusan warga berujuk rasa menuntut pembukaan akses dan ganti rugi sebagai dampak akibat kebakaran kilang Balikpapan.

Massa yang awalnya datang memprotes kebijakan managemen Pertamina yang menutup jalan karena adanya insiden kebakaran kilang. Massa tidak Terima karena merasa penutupan jalan merugikan ekonomi warga. Disamping itu ekses kebakaran menyebabkan warga harus menghirup polusi udara.

Kedatangan warga ini bermaksud untuk menemui managemen, meminta ganti rugi dan pembukaan jalan.

Sementara di dalam areal kilang yang terbakar petugas berjibaku menjinakan api yang berkobar di area tanki kilang Balikpapan.

Pengamanan awalnya hanya menurunkan petugas keamanan dalam dan pasukan Sabara. Namun situasi memanas dengan makin bertambah jumlah pendemo.

Hal ini pun mendapat respon dari pihak Kepolisian yang sudah menyiapkan personelnya ditambah dengan kendaraan taktis water cannon dan dua anjing K9. Adanya hadangan dari aparat keamanan membuat warga yang berdemo yang awalnya hanya sebatas orasi mulai memanas bahkan mereka berani dan nekat mencoba menerobos palang pintu pasukan keamanan.

Pasukan Brimob akhirnya diturunkan karena massa bertindak kearah anarkis. Alhasil gesekan pun tak terhindarkan antara pendemo dengan petugas kepolisian yang menggunakan pelindung tameng, mobil air dan senjata gas air mata. Pendemo juga semakin beringas dengan melemparkan sejumlah plastik berisi air dan melakukan aksi bakar-bakar.

Untuk meminimalisasi dampak yang kerusakan yang terjadi, petugas kepolisian mengingatkan pendemo dan akhirnya mobil watercanon menyemprotkan air ke pendemo yang membuat mereka pendemo berhamburan. Situasi ini belum terkendali bahkan massa makin berani.

Peningkatan eskalasi ini mendorong petugas mengambil tindakan yakni penembakan gas air mata ke arah pendemo. Bahkan kepolisian melepaskan anjing K9 kearah pendemo. Disusul dengan pasukan bermotor yang sudah berjaga-jaga untuk membubarkan massa. Aksi ini berakhir dengan berhamburannya pendemo yang awalnya memaksa masukan kawasan jalan minyak yang ditutup karena insiden kebakaran.

Ya kejadian tersebut hanya sekilas dari kegiatan simulasi penanganan kedaruratan level 2 yang dilaksanakan oleh pihak Kilang Pertamina Balikpapan.

Pjs GM Pertamina RU V, Wahyu Sulistyo Wibowo mengatakan, kegiatan simulasi yang dilaksanakan hari ini bisa jadi yang terbesar dengan melibatkan banyak pihak di lapangan. 

“Kami melatih kesiapsiagaan kita baik di internal Pertamina maupun dengan stakeholder di luar khususnya di Forkopimda untuk penanganan-penanganan kondisi darurat yang ada seperti ini,” ujar Wahyu dalam penjelasan kepada media, Senin (6/12/2021).

Wahyu menambahkan, hal ini dilakukan karena Pertamina akan lebih konsen di dalam area kilang, tapi bilamana ada gangguan-gangguan di luar area Pertamina tentunya akan membutuhkan semua pihak tidak bisa bekerja sendiri tapi butuh support dari Forkopimda yang ada di Balikpapan. 

“Ini merupakan latihan yang mungkin terbesar sampai emergency level 2, kita harapkan bisa jadi pembelajaran yang juga  dimonitor oleh komisaris, kekurangan-kekurangan apa yang ada disini akan jadi catatan pembelajaran di unit operasi yang lain,” akunya. 

Sementara itu, Dandim 0905 Balikpapan Kolonel Inf Faizal Rizal mengatakan, latihan ini melibatkan semua stakeholder baik dari Pemkot, Kepolisian maupun Kodim, berkaitan dengan persoalan yang dihadapi baik ancaman internal maupun eksternal.

“Internal tadi misalnya ada kebakaran kilang, eksternal misalnya ada demo. Ini yang harus kita sama-sama atasi sehingga tidak berpengaruh dengan masyarakat maupun dampak yang lain,” kata Dandim.  

“Ini juga akan jadi pedoman SOP kami apa saja yang harus dilakukan TNI Polri apabila ada kebakaran, demo yang otomatis kami membantu bagaimana mengisolasi permasalahan yang ada dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang kejadian yang sebenarnya, sehingga masyarakat paham dan tidak akan menimbulkan korban yang ada,” jelasnya. 

Mewakili Pemkot Balikpapan Pjs Asisten II Bidang Perekonomian Pembangunan dan Kesra Arbain Side mengaku, dalam pelaksanaan simulasi ini mereka yang tinggal disekitar kilang pertamina harusnya sudah memahami, yang mana harapannya sebelum ada kegiatan simulasi atau ada kejadian warga diberi informasi dan sosialisasi sehingga tidak menimbulkan kepanikan.

“Kami yakin langkah-langkah tersebut sudah dilakukan pihak Pertamina, karena ada keterlibatan masyarakat disekitar Pertamina, kalau ada yang terjadi masyarakat sudah tahu,” tutup Arbain. 

Pelatihan kedaruratan level 2 mendapatkan perhatian dari warga sekitar termasuk anak-anak di area dekat pintu masuk, bahkan arus kendaraan di jalan Ahmad Yani Karang Anyar terpantau padat karena banyak pelintas yang melambatkan kendaraan dari kegiatan simulasi yang terlihat seperti sungguhan bagi yang tidak mengetahui.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version